Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan instruksi Presiden Prabowo Subianto terkait pengentasan kemiskinan ekstrem. Menurutnya, Prabowo ingin kemiskinan ekstrem bisa ditekan hingga 0% di 2026.
Cak imin menyebut 17 Kementerian dan lembaga bakal terlibat langsung merealisasikan target tersebut. Kementerian/Lembaga yang terlibat antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian sosial, dan Badan Pusat Statistik (BPS).
"Rapat ini menindaklanjuti instruksi presiden agar penanggulangan kemiskinan ekstrem hingga 0% paling lama tahun 2026," katanya di Kantor BPJS Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Jumat (14/3/2025).
Selain itu, angka kemiskinan juga ingin ditekan secara bertahap. Cak Imin menyebut saat ini ada hampir 25 juta orang yang tergolong miskin atau setara 8,7% dari total populasi Indonesia.
Targetnya, di 2029 angka itu dapat ditekan hingga level 4,5%. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bahkan berharap angka itu bisa ditekan lebih rendah lagi.
"Yang kedua, kemiskinan yang berjumlah hampir 25 juta, 24,8 juta itu sejumlah 8,7% dari jumlah penduduk kita. Itu pada tahun 2029 maksimal hanya 4,5%. Syukur-syukur bisa lebih turun lagi jumlah persentase kemiskinan kita," sebutnya.
Pada kesempatan itu, Cak Imin juga menyebut Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) bakal menjadi harapan untuk mengoptimalkan program penanggulangan kemiskinan agar tepat sasaran. Ia menegaskan bantuan pemerintah harus tersalurkan ke pihak yang benar-benar membutuhkan.
"Ada dua program utama APBN kita, yaitu meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi beban pembiayaan Masyarakat. Jadi Ada yang kita bantu supaya daya belinya meningkat, ada yang kita bantu supaya dia kurangi beban pembayarannya, termasuk seperti listrik rumah," tuturnya.
"Itu akan kita tindak lanjuti dalam rapat terdekat semua kementerian lembaga yang memiliki bantuan sosial langsung kepada masyarakat dalam berbagai sektor itu akan kita koordinasikan sehingga benar-benar tepat sasaran," tutupnya.