TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Kepala Desa Klabang Agung, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, berinisial H (46), diamankan aparat kepolisian Polres Bondowoso karena diduga melakukan penganiayaan.
Kades aktif tersebut diduga melakukan pengeroyokan bersama rekannya, MSH (52). Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Kabag Humas Polres Bondowoso, Ipda Bobby Dwi Siswanto, menjelaskan bahwa kedua tersangka telah dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Bondowoso.
Menurut Bobby, keduanya diduga melakukan tindak pidana pengeroyokan terhadap warga Desa Mandiro, Kecamatan Tegalampel, berinisial FU.
"Iya, dugaan pengeroyokan," kata Bobby saat dikonfirmasi, Jumat (14/3/2025).
Dia memaparkan bahwa insiden pengeroyokan tersebut terjadi pada 10 Februari 2025, sekitar pukul 22.40 WIB di rumah korban.
Kedua pelaku, H dan MSH, datang ke rumah FU untuk menanyakan maksud dan tujuan korban mendatangi rumah H sebelumnya.
"Menanyakan apa maksud dan tujuan datang ke rumah tersangka dengan marah-marah, lalu terjadi cekcok," ujarnya.
Dalam peristiwa tersebut, tersangka H memukul korban dengan tangan kosong sebanyak dua kali, mengenai dada dan kepala. Sementara itu, MSH memegang tangan sebelah kanan korban.
Akibat tindakan tersebut, korban mengalami luka pada pelipis kanan dengan ukuran 3 × 3 cm. Selain itu, kepala bagian kanan dan kiri mengalami memar berukuran 4 × 4 cm, serta dada sebelah kiri mengalami nyeri.
Menurut Bobby, polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi dan mengantongi dua bukti, yakni hasil visum serta rekaman video.
Pelaku disangkakan melakukan kekerasan atau pengeroyokan sebagaimana diatur dalam Pasal 170 Ayat (1) dan (2) Ke-1 KUHP.
Sebagai informasi, hukuman untuk pengeroyokan diatur dalam Pasal 170 KUHP dan Pasal 262 UU Nomor 1 Tahun 2023. Hingga kini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh Polres Bondowoso. (*)