Penjelasan Buya Yahya Tentang Nuzulul Quran di Bulan Ramadaqn, Ingatkan Alquran untuk Pedoman Hidup
Mariana March 15, 2025 11:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya memberikan penjelasan tentang sejarah dan hikmah peristiwa Nuzulul Quran di bulan Ramadan.

Sejarah Nuzulul Quran, disampaikan Buya Yahya tergambar dalam penjelasan dan rincian di sejumlah ayat di Alquran yang mana ada keterkaitan dengan malam Lailatul Qadar.

Sementara hikmah adanya Nuzulul Quran, Buya Yahya mengimbau agar umat Islam mengagungkan kitab suci Alquran sebagai pedoman hidup.

Kini umat Islam telah berada di bulan Ramadhan 1446 Hijriyah bertepatan di bulan Maret 2025.

Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.

Selain puasa, umat Islam juga dianjurkan menjalankan amalan-amalan sunnah misalnya sholat Tarawih, Witir, Tahajud, dan Rawatib, memperbanyak dzikir, bersedekah, dan membaca Alquran.

Pada bulan Ramadhan, terdapat satu peristiwa yang dikenal dengan Nuzulul Quran. Nuzulul Quran berasal dari bahasa Arab 'Nuzul' dan 'Quran' yang berarti diturunkannya Al Quran.

Alquran turun pertama kali dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah di langit bumi.

Setelah itu, baru Allah menurunkan Alquran dari langit bumi kepada Rasulullah secara berangsur dan bertahap.

Buya Yahya menerangkan turunnya kitab Alquran memang bertepatan di malam Lailatul Qadar.

"Pertama Alquran diturunkan Allah SWT ke Lauhul Mahfuz, seperti apa? Hanya Allah yang tahu, kemudian Allah turunkan ke langit terendah atau langit bumi yakni Baitul 'Izzah secara spontan," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Peristiwa diturunkannya Alquran dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah inilah yang disebut sebagai malam Lailatul Qadar.

Sebagaimana dijelaskan dalam Qur'an Surat (QS) Al Qadr 1-5, Allah SWT berfirman dalam QS Al Qadr:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar."

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

"Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan."

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

"Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."

"Kemudian dari Baitul 'Izzah dari situ diturunkan kepada Bagina Nabi Muhammad SAW sesuai kebutuhan," terang Buya Yahya.

Surah yang pertama kali diturunkan adalah Surah Al-Alaq 1-5.

Berikut ini surat Al Alaq ayat 1-5 dan terjemahan:

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ

 Iqra` bismi rabbikallażī khalaq

Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ

Khalaqal-insāna min 'alaq

Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ

Iqra` wa rabbukal-akram

Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ

Allażī 'allama bil-qalam

Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena"

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ

'Allamal-insāna mā lam ya'lam

Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Buya Yahya menjelaskan Surah Al- Alaq ayat 1-5 terdapat perbedaan waktu dan tempat dengan turunnya Alquran sebagaimana Surah Al-Qadr, kala turunnya Surah Al-Alaq ayat 1-5 Nabi Muhammad SAW sedang berada di Gua Hira.

"Ada yang menyatakan surah Al-Alaq Iqra turun pada 18 Ramadhan, ada pula 21 Ramadhan, sebagian menyatakan 25 Ramadhan, bukan 17 Ramadhan. 17 Ramadhan itu penggabungan ayat dengan ayat," papar Buya Yahya.

17 Ramadhan adalah terjadinya dengan perang badar, sehingga di dalam Alquran disebutkan bertemunya dua kelompok besar yang mengisyaratkan turunnya Alquran di hari itu. Namun bukan Alquran turun saat perang badar, perang badar terjadi lebih dulu.

Waktu menentukan tanggal 17 Ramadhan adalah penggabungan naas dengan naas. Adapun turunnya Iqra bukan tanggal 17.

"Namun betul, Alquran diturunkan di malam Lailaltul Qadar. Itu firman Allah SWT. Jadi betul saat Lailatul Qadar diturunkan secara spontan, tapi tidak ditentukan hari apa. Adanya perdebatan tanggal, memicu pendapat Alquran turun di bulan Maulid dan ada yang mengatakan Bulan Rajab," jelasnya.

Buya Yahya mengingatkan tidak perlu untuk memperdebatkan tentang hari apa turunnya Alquran.

Namun yang terpenting hikmah Nuzulul Quran adalah umat muslim hendaknya membesarkan, mengagungkan Alquran, dan melatih kaum muslim untuk sadar terhadap Alquran.

"Untuk menguatkan keimanan kepada Alquran, bukan masalah harinya, intinya adalah Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW," tukas Buya Yahya.

(Banjarmasinpost.co.id)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.