TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Rangkaian kegiatan Pelatihan Mitra Klinik BUMDesa Jawa Timur resmi ditutup dengan sesi pelatihan E-Katalog bagi 150 pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pengelola BUMDesa dalam memanfaatkan platform digital untuk pengadaan barang dan jasa secara lebih efektif dan transparan.
Dalam pelatihan yang berlangsung selama 2 hari di Surabaya Suites Hotel, para peserta mendapatkan pembekalan terakhir mengenai sistem E-Katalog yang dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Dengan pemanfaatan sistem ini, BUMDesa diharapkan dapat lebih mudah mengakses produk yang dibutuhkan serta memperluas jangkauan pemasaran produk-produk unggulan desa.
Hadir sebagai narasumber yakni Ardi Kasmono Ketua tim pelaksana pengadaan barang dan jasa Provinsi Jawa Timur dan Riki Indrawan Rantung dari PT Telkom Indonesia sebagai penyedia e-katalog versi 6.
Dalam pemaparannya Ardi menjelaskan bahwa sistem E-Katalog dirancang untuk mempermudah BUMDesa dalam memasarkan produk yang dimiliki dan meningkatkan transparansi transaksi yang akan dilakukan. Sistem E-Katalog juga akan memudahkan operasional BUMDesa sebagai mitra penyedia untuk berbagai program pemerintah.
“Melalui etalase khusus yang disediakan, BUMDesa dapat menampilkan berbagai kategori produk yang dimiliki dan membuka akses pasar yang lebih luas. Selain itu, sistem E-Katalog juga memastikan bahwa transaksi yang terjadi di etalase BUMDesa dapat dilakukan secara transparan, aman, dan memberikan kemudahan dalam proses pembayaran pengadaan. Dengan adanya fitur-fitur ini, E-Katalog dapat meningkatkan efisiensi operasional BUMDesa serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara lebih inklusif dan berkelanjutan”.
Sementara itu, Dwi Ariady Kusuma Chairman KIP Foundation selaku penyelenggara pelatihan mitra klinik BUMDesa Jatim menyampaikan bahwa digitalisasi dalam pengelolaan usaha BUMDesa menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan daya saing dan profesionalisme pengelola BUMDesa di Jawa Timur.
“Kami berharap dengan adanya materi pelatihan ini, para pengurus BUMDesa dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan era digital serta mampu mengoptimalkan E-Katalog sebagai salah satu strategi pengembangan usaha desa, khususnya mempersiapkan BUMDesa sebagai mitra penyedia bahan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis.” ujarnya.
Ari mengungkapkan bahwa pelatihan ini diharapkan memberi manfaat yang luas, terutama dalam memberikan pemahaman tentang prosedur penggunaan E-Katalog terbaru versi 6 yang disiapkan oleh PT Telkom Indonesia.
“Kami berharap BUMDesa secara praktek dapat memahami langsung bagaimana cara mendaftarkan produknya agar lebih dikenal dan diakses oleh pasar yang lebih luas,” ungkap mantan staf khusus menteri sosial era Khofifah Indar Parawansa.
Dengan berakhirnya rangkaian pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta dapat menerapkan ilmu yang telah didapat untuk kemajuan BUMDesa di masing-masing wilayah. Program pelatihan serupa juga diharapkan dapat terus dilakukan guna mendukung penguatan ekonomi desa berbasis digital di Jawa Timur.
Sebagai tambahan informasi, pelatihan klinik BUMDesa Jatim 2025 dilaksanakan oleh KIP Foundation bekerja sama dengan Sampoerna Entrepreneur Training Centre dan didukung oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan diikuti oleh 150 pengurus BUMDesa se-Jawa Timur serta turut didukung oleh Bank Jatim, Bank UMKM Jatim, PT Japfa Comfeed, PT Solusi Bangun Indonesia dan Sarung Mangga serta media partner TIMES Indonesia. (*)