HIPKI dan APKI siap sukseskan hilirisasi kelapa Indonesia
GH News March 15, 2025 03:07 PM
Jakarta (ANTARA) - Pada Kamis, 13 Maret 2025 telah dilakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara HIPKI (Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia) bersama APKI (Asosiasi Petani Kelapa Indonesia) siqp mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan hilirisasi kelapa Indonesia . Hal ini tertuang dalam penandatanganan MoU bertajuk “Penyelenggaraan dan Pengelolaan Kelapa Bulat dalam Upaya Penguatan Stabilitas Pasokan Kelapa Dalam Negeri serta Keberlangsungan Kesejahteraan Petani Kelapa” di Jakarta, Kamis.

“Sinergi petani kelapa dan industri pengolahan kelapa di Indonesia sangat diperlukan. Dengan ditandatanganinya MoU ini, kita berharap bisa mendukung keberlanjutan kesejahteraan petani kelapa, “ jelas Ketua Umum APKI Soepri Hadiono.
Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh kondisi darurat kelapa Indonesia selama lebih dari 6 bulan terakhir. Dua tahun terakhir (2023-2024) Indonesia mengalami fenomena El Nino, yang berdampak pada musim panas berkepanjangan dan mengakibatkan penurunan jumlah hasil panen kelapa, atau yang dikenal dengan istilah “ngetrek pohon”, dan ini mengakibatkan berkurangnya jumlah kelapa yang dapat dipanen secara signifikan.
Di sisi lain permintaan akan kelapa bulat dunia semakin meningkat. Sehingga negara tetangga (Malaysia, Thailand, China, dan Vietnam) membeli dan memborong kelapa bulat dari Indonesia, sebagai satu-satunya negara produsen kelapa yang belum memiliki regulasi larangan ekspor kelapa bulat. Dan ini memicu kenaikan harga kelapa bulat dan juga kelangkaan kelapa di Indonesia.
Senada dengan Soepri, Wakil Ketua Umum I HIPKI Jeffrey Koes Wonsono mengatakan, pihaknya juga ingin kelapa bisa naik kelas. Sehingga kekayaan kelapa yang dimiliki Indonesia, bisa dimanfaatkan untuk sebesar kemajuan bangsa serta berkontribusi dalam peningkatan perekonomian negara.
“Dengan kelapa diolah di dalam negeri menjadi berbagai produk turunan kelapa, maka akan mempunyai nilai tambah, sekaligus menyerap tenaga kerja, menumbuh kembangkan ekonomi lokal, serta meningkatkan pemasukan negara,” ungkapnya.
Sementara itu, Devi Erna Rachmawati, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pertanian, menekankan bahwa kolaborasi yang terjalin antara industri dan petani ini akan memastikan setiap tahapan dalam program hilirisasi kelapa dapat terlaksana secara optimal.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.