SURYAMALANG.COM - Simak informasi seputar waktu terbaik sholat dhuha saat Ramadan 2025 yang dianjurkan ulama lengkap dengan tata acara dan bacaan niatnya.
Sebelum melaksanakan ibadah sunnah Sholat Dhuha, umat Islam perlu mengetahui sejumlah ketentuan, di antaranya waktu dhuha dan tata cara melaksanakannya.
Hal itu diperlukan agar ibadah Sholat Dhuha berjalan lancar dan sah.
Diketahui, bahwa melaksanakan ibadah Sholat Dhuha merupakan sunnah Rasul, sebagaimana dijelaskan dalam hadist:
Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah SAW bersabda, "Kekasihku Rasulullah saw telah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur." ( HR Buhkari dan Muslim).
Berikut ulasan lengkapnya:
Waktu Sholat Dhuha
Ustaz Abdul Somad mengatakan dalam ceramahnya bahwa waktu dhuha dimulai saat syuruq (matahari terbit) jam 06.00 (waktu Indonesia).
"Ketika matahari terbit naik itu tidak boleh (sholat dhuha), lewatkan sampai setinggi tombak, kalau sudah lewat setinggi tombak, barulah boleh sholat," kata Ustaz Abdul Somad dikutip dari video YouTube Teropong Islam berjudul "Waktu terbaik dan mustajab sholat dhuha Ustaz Abdul Somad, Lc. MA".
"Waktu setinggi tombak ini disebut waktu tanduk setan, karena waktu matahari naik datang setan, sampai setinggi tombak baru setan pergi.
Saat diukur astronomi saat setinggi tombak 12 menit. Makanya tadi kita sholat lebih 15 menit," jelas Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan waktu diharamkan sholat ada tiga. Di antaranya waktu terbit matahari, waktu tenggelam matahari dan waktu tergelincir matahari. Karena waktu-waktu itu dipakai untuk menyembah berhala.
Sementara waktu berakhirnya dhuha adalah 10 menit sebelum Adzan Dzuhur atau waktu tergelincir matahari.
Lantas kapan waktu terbaik melaksan Sholat Dhuha?
Menurut pendapat Imam Syafi’i disebutkan waktu terbaik untuk sholat Sunnah Dhuha bisa melihat tanda alam. Di negeri Timur Tengah, saat padang pasir sudah terasa panas dan anak unta beranjak.
Ustaz Abdul Somad lantans menjelaskan hadist tersebut
"Ketika matahari panas, anak unta tidak bisa menempelkan perutnya ke pasir. Jam 11.30 sholat, oh bagus sekali matahari sedang panas. Berdoa pada saat orang tak berdoa, bagus," tutup Ustaz Abdul Somad.
Tata Cara Sholat Dhuha
Tata cara sholat dhuha yang perlu diperhatikan adalah bacaan niat, jumlah rakaat dan surat-surat pendek dan bacaan doa.
Adapun niat Sholat Dhuha 2 rakaat:
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini lillaahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat Sholat Sunah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Sementara jumlah rakaat Shoat Dhuha, dijelaskan dalam hadist yaitu sebaiknya delapan rakaat, dikerjakan dua rakaat satu salam.
Menurut hadist, Rasulullah SAW melaksanakan Sholat Dhuha sebanyak 8 rakaat:
Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakan Sholat dhuha sebanyak delapan rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucap salam. (HR. Abu Dawud; shahih)
- Niat
- Takbiratul ikram, lebih baik jika disertai dengan doa iftitah
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat atau ayat Alquran (surat pendek)
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca surat Al Fatihah
- Membaca surat atau ayat Alquran. Bisa surat Adh dhuha atau lainnya.
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
- Salam
Doa Sholat Dhuha
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba’idan fa qoribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shoolihiin
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih."
Keutamaan sholat dhuha
Berikut sejumlah keutamaan Sholat Dhuha lengkap dalilnya.
Sholat orang-orang yang bertaubat
Shalat dhuha juga disebut sebagai shalat awwabin, yaitu shalatnya orang-orang yang banyak kembali kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صلاةُ الأوَّابينَ حين تَرمَضُ الفِصَالُ
“Shalat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. Muslim no. 748).
Dua rakaat sholat Dhuha senilai 360 sedekah
Keutamaan ini banyak dikaitkan dengan lancarnya rezeki, karena setara dengan 360 sedekah.
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
"Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat Dhuha dua rakaat." (HR Muslim)