Artikel ini tentang mengapa berpikir kritis penting saat mengonsumsi informasi di dunia maya, dan bagaimana cara kita menjaga etika dalam membagikan informasi tersebut. Semoga bermanfaat.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam merespon banjir informasi di era digital sekarang. Pertama berpikir kritis dan kedua etika.
Pertanyaannya: mengapa berpikir kritis penting saat mengonsumsi informasi di dunia maya, dan bagaimana cara kita menjaga etika dalam membagikan informasi tersebut?
Kita tahu, saat ini segala bentuk informasi datang dengan amat mudahnya. Sekali tekan enter, segala macam hal bisa kita dapatkan.
Belum lagi perkembangan media sosial yang kian agresif, yang mau tidak mau semakin mempermudah kita menyerap informasi yang sebelumnya sulit kita dapatkan. Tapi sialnya, tidak semua informasi itu benar dan dapat dipercaya. Sebagian besarnya malah sesat atau yang biasa kita sebut sebagai fake news atau hoax.
Nah di sinilah pentingnya cara berpikir kritis.
Apa itu berpikir kritis?
Mengutip Gramedia.com, berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir dengan rasional dan tertata yang bertujuan untuk memahami hubungan antara ide dan/atau fakta. Pemikiran kritis merupakan sesuatu yang bisa membantu kita dalam menentukan apa yang kita percayai.
Berpikir kritis biasanya melibatkanpenilaian yang rasional, logis, sistematis, dan dipikirkan secara matang adalah proses dalam berpikir kritis. Menurut Robert Ennis, seorang filsuf Amerika yang dianggap sebagai salah satu tokoh terkemuka pemikiran kritis, berpikir kritis merupakan penalaran mengenai keyakinan dan tindakan yang masuk akal dan berfokus pada memutuskan apa yang dipercayai atau yang dilakukan.
Ada jugaMichael Scriven, profesor ahli ilmu perilaku dan organisasional yang berasal dari Claremont Graduate University, yang bilang, berpikir kritis merupakan proses disiplin intelektual untuk secara aktif dan terampil membuat konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan/atau mengevaluasi informasi.
Baik informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan lewat observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, dan komunikasi, sebagai panduan untuk meyakini sesuatu dan melakukan sebuah tindakan.
Sederhananya, berpikir kritis adalah kemampuan berpikir dengan rasional dan melihat permasalahan secara objektif sehingga hasil yang akan diperoleh tidak bias dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
Ada beberapa manfaat berpikir kritis:
1. Melihat masalah dari berbagai perspektif
2. Berpikir kritis akan membantu individu atau tim untuk menyelesaikan persoalan atau tugas dengan baik dan benar
3. Berpikir kritis akan membuat kita sebagai sosok yang mandiri dan tidak tergantung dengan orang atau hal lain
4. Berpikir kritis membantu kita menemukan ide baru yang lebih brilian dan inovatif
5. Berpikir kritis membantu kita untuk berpikir dengan lebih jernih dan lebih rasional
6. Berpikir kritis akan melatih kita untuk menjadi sosok yang lebih fleksibel sehingga bisa menyesuaikan dengan beragam bentuk kondisi
7. Berpikir kritis akan membantu kita meningkatkan kapasitas beropini dengan bahasa yang rapih
8. Berpikir kritis akan meningkatkan kreativitas kita
9. Berpikir kritis juga akan membantu kita untuk mengembangkan diri menjadi sosok yang lebih matang dalam menghadapi beragam persoalan
Selain berpikir kritis, etika juga penting dalam dalam perkembangan informasi di dunia dunia. Terlebih bagi kita yang hendak menyebarkannya.
Mengutip situs Djkn.kemenkeu.go.id, inilah beberapa etika dalam bermedia sosial yang perlu kita pahami.
1. Pergunakan bahasa yang baik
Setiap orang memiliki preferensi bahasa yang berbeda, dan dapat memaknai konten secara berbeda, setidaknya dengan menggunakan bahasa yang jelas dan lugas Anda telah berupaya mengunggah konten yang jelas pula.
2. Hindari Penyebaran SARA, Pornografi dan Aksi Kekerasan
Sebisa mungkin hindari menyebarkan informasi yang mengandung unsur SARA (Suku, Agama dan Ras) serta pornografi pada jejaring sosial. Biasakan untuk menyebarkan hal-hal yang berguna dan tidak menimbulkan konflik antar sesama. Juga foto kekerasan seperti korban kekerasan, foto kecelakaan lalu lintas maupun foto kekerasan dalam bentuk lainnya.
3. Kroscek Kebenaran Berita
Kita harus lebih cerdas ketika menangkap sebuah informasi. Jika kamu ingin menyebarkannya, alangkah bijaknya jika melakukan kroscek terlebih dahulu atas kebenaran informasi tersebut.
4. Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Jangan membiasakan diri untuk serta merta mengcopy-paste tanpa mencantumkan sumber informasi tersebut.
5. Jangan Terlalu Mengumbar Informasi Pribadi
Ada baiknya kita bersikap bijak dalam menyebarkan informasi mengenai kehidupan pribadi (privasi) Anda saat sedang menggunakan media sosial. Janganlah terlalu mengumbar informasi pribadi Anda terlebih lagi informasi mengenai nomor telepon atau alamat rumah Anda.
Lalu mengapa berpikir kritis penting saat mengonsumsi informasi di dunia maya, dan bagaimana cara kita menjaga etika dalam membagikan informasi tersebut?
1. Dengan berpikir kritis kita tidak akan langsung menerima atau percaya dengan informasi yang kita terima. Karena tidak langsung percaya, kita akan memastikan kebenaran informasi sebelum membagikannya kepada orang lain.
2. Dengan berpikir kritis kita juga bisa mempertimbangkan apakah berita atau informasi yang kita terima layak untuk dibagikan kepada orang lain, apakah ia akan menyakiti orang lain, dan lain sebagainya.
3. Dengan berpikir kritis kita akan selalu memastikan konteks, termasuk tanggal berapa informasi itu diproduksi, apakah masih relevan jika dibagikan sekarang.
4. Dengan berpikir kritis kita akan terbiasa untuk memastikan apakah informasi itu punya kecenderungan politik atau ideologis tertentu.
5. Dengan mengetahui etika bermedia sosial, kita akan lebih menghormati privasi orang
6. Etika juga memungkinkan kita untuk menghindari ujaran kebencian.
7. Etika memungkinkan kita untuk lebih menghargai pendapat orang lain, berbicara dengan lebih hormat, menanggapi kritik dengan lebih bijaksana, tidak gampang emosional dan defensif ketika mendapat kritikan, data pribadi lebih aman, dan lain sebagainya.
8. Dan yang terpenting, kita terhindar dari apa pun yang berpotensi menyakiti orang lain, menyinggung orang lain, melecehkan orang lain, mengancam orang lain, yang mana ujung-ujungnya malah akan merugikan kita sendiri.
Begitulahmengapa berpikir kritis penting saat mengonsumsi informasi di dunia maya, dan bagaimana cara kita menjaga etika dalam membagikan informasi tersebut. Semoga bermanfaat.