Carbon Netral 2035: Rencana Nasional Finlandia dalam Memenuhi SDGs 13
Muhammad Akbar Ramadhan March 18, 2025 05:20 PM
Negara Finlandia menjadi yang terbaik dalam pencapaian target pemenuhan total 17 Sustainable Development Goals (SDGs), dengan presentase capaian skor mencapai lebih dari 86%. Hal ini tentu juga termasuk pemenuhan capaian SDGs ke-13, SDGs 13 yang berisi diantaranya, Pertama, mermemperkuat ketahanan dan kapasitas adaptasi terhadap iklim. Kedua, mengintegrasikan aksi iklim ke dalam kebijakan, srategi, dan rencana nasional. Ketiga, meningkatkan pendidikan, kesadaran dan kapasitas manusia terhadap aksi iklim. Keempat, kerja sama internasional dalam aksi iklim. Kelima, mempromosikan mekanisme untuk meningkatkan kapasitas perencanaan dan manajemen terkait perubahan iklim
Finlandia perlu untuk mewujudkan SDGs 13 dalam rencana nasionalnya. Karena negara-negara seperti Finlandia, Norwegia, dan Swedia (Fennoscandia) atau negara di bagian bumi utara merasakan situasi suhu yang lebih dingin di bawah rata-rata pada bulan oktober dan November tahun 2023 karena efek dari perubahan iklim.
Rencana Nasional Finlandia dalam memenuhi SDGs-13
Target Netralitas Karbon pada 2035 menjadi kewajiban hukum yang tertuang dalam Undang-Undang Perubahan Iklim Finlandia yang baru diperbarui pada 2022. Implementasi ini sesuai dengan target kedua dari SDGs 13 yang mana mengintegrasikan aksi iklim ke dalam kebijakan, srategi, dan rencana nasional.
Finlandia memiliki beberapa kebijakan dan program dalam mewujudkan SDGs-13, hal ini dibuktikan dengan adanya Renewable Energy Act yang memberikan insentif keuangan untuk produksi listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan seperti angin, biomassa, biogas, dan tenaga air.
Hal ini didukung dengan Pengembangan Infrastruktur Energi Terbarukan, bertujuan untuk memperluas pembangkit listrik terbarukan seperti energi angin atau energi surya. Proyek-proyek pembangunan instalasi energi terbarukan seperti ladang angin, energi surya atau pembangkit listrik biomassa akan mendapatkan subsidi langsung dan pengurangan pajak properti untuk mengurangi biaya operasional bagi investor.
Pemerintah Finlandia juga berinvestasi dalam R&D untuk mengembangkan inovasi dalam bioteknologi baru untuk energi bersih dan untuk meningkatkan efisiensi dalam produksi bio, serta termasuk teknologi penyimpanan energi, smart grid, dan solusi inovatif lainnya
Dalam mewujudkan energi yang bersih Finlandia memiliki program pengembangan bioekonomi nasional yang bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya biologis dan proses bioteknologi dalam upaya menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan, ramah lingkungan, dan inovatif. Program ini berfokus pada penggunaan biomassa, limbah pertanian, dan produk turunannya untuk menciptakan energi, bahan bakar, dan produk lainnya sebagai bentuk meningkatkan penggunaan bioenergi, terutama dari biomassa, biogas, dan biofuel, dengan memastikan keberlanjutan sumber daya dan pengelolaan hutan yang bertanggung jawab.
Energi Biomassa menjadi salah satu pilar penting sumber energi baru terbarukan (EBT) Finlandia. Biomassa masuk menjadi salah satu dalam Roadmap low carbon Finlandia dan menjadi salah satu yang terbesar dalam menyumbang energi terbarukan Finlandia. Selain biomassa energi lain yang menyumbang besar pangsa energi terbarukan Finlandia diantaranya adalah tenaga nuklir, air, angin.
Kebijakan Finlandia lainnya dalam mendorong keberlanjutan adalah dengan melakukan dekarbonisasi pada sektor transportasi, yaitu mempercepat elektifikasi dalam alat transportasi dan mendorong penggunaan kendaran Listrik (EV).
Pemerintah Finlandia akan menonaktifkan penggunaan dari batu bara pada tahun 2029 sesuai rencana nasional 2035 mereka. Selain itu, Finlandia juga menghapuskan subsidi untuk semua bahan bakar fosil dan aktivitas berbahaya bagi iklim mewajibkan dan perusahaan milik pemerintah diminta untuk menyesuaikan operasional mereka sesuai dengan target nasional.
Selain itu, Finlandia di dalam dunia internasional cukup aktif dalam pendanaan iklim ke negara-negara berkembang. Finlandia juga menjadi anggota aktif dalam International Renewable Energy Agency (IRENA) yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan di seluruh dunia. Keaktifan Finlandia dalam aksi iklim global menjadi bukti dari perwujudan target keempat dari SDGs 13.
Dalam mewujudkan aksi iklim di dunia pendidikan, pemerintah Finlandia memperkenalkan program insiatif pendidikan untuk Pendidikan dasar dan sekolah menengah atas, yaitu konsep ‘eco-social education’ yang telah diperkenalkan dalam Kurikulum Inti Nasional. Hal ini sebagai fondasi dasar di dunia pendidikan untuk mitigasi, dampak, dan adaptasi dari perubahan iklim dan sebagai perwujudan target pertama dan ketiga dari SDGs 13 di dunia pendidikan.
Untuk mewujudkan terciptanya pembangunan berkelanjutan, tentunya tidak cukup jika hanya pemerintah yang melakukannya. Hal ini diperlukan dukungan dari Masyarakat untuk terciptanya tujuan pembangunan berkelanjutan di Finlandia.
Sejak masa pendidikan dasar, masyarakat Finlandia telah menerima penyuluhan dan bimbingan yang massif tentang pentingnya melestarikan lingkungan sekitar. Akibatnya masyarakat Finlandia mempunyai kecintaan dan kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan sekitar.
Masyarakat Finlandia dalam aksi iklim mempunyai organisasi masyarakat yang Bernama Finnish Air Pollution Prevention Society (FAPPS) yang berfokus pada promosi menjaga udara yang bersih bebas dari polusi. Selain itu, FAPPS juga sering menyelenggarakan acara tahunan tentang Isu lingkungan atau iklim.
Dengan dukungan masyarakat, kebijakan yang ambisius, inovasi teknologi hijau, dan komitmen terhadap energi terbarukan. Hal ini tidak akan menjadi mimpi bahwa Finlandia akan dapat mencapai transisi menuju karbon netral 2035. Melalui pendekatan yang berkelanjutan, negara ini tidak hanya memenuhi SDGs 13, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi dunia dalam menghadapi krisis iklim.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.