Brigjen Ramli Turun ke Sawah, Puas Lihat Panen Melimpah di Lamongan
GH News March 18, 2025 07:08 PM

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Irdam V Brawijaya Brigjen TNI Ramli turun langsung ke sawah di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Selasa, (18/3/2025). Ia mengamati hasil padi yang ditanam para petani di wilayah tersebut.

"Luar biasa. Ini bukan sekadar sawah, ini masa depan ketahanan pangan kita," katanya dengan nada penuh keyakinan.

Di sekelilingnya, para petani dan prajurit Kodim 0812 Lamongan tampak sibuk. Beberapa Babinsa membantu petani mengecek kondisi tanaman, ada yang berdiskusi tentang teknik tanam, dan ada pula yang mengamati sistem irigasi.

Irdam-V-Brawijaya-b.jpg

Inilah bukti nyata dari keberhasilan sistem Integrated Farming System (IFS) yang diterapkan Kodim Lamongan.

IFS bukan sekadar metode pertanian biasa. Dengan menghubungkan pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu ekosistem terpadu, sistem ini mampu meningkatkan produksi tanpa merusak keseimbangan alam.

Panen Raya dan Tinjauan ke Peternakan

Tak hanya melihat dari kejauhan, Brigjen Ramli langsung turun ke sawah, menyingsingkan lengan baju, lalu ikut memanen padi varietas unggul PMJ 01 bersama jajaran Forkopimda Lamongan.

Tangan-tangan kuatnya menggenggam sabit, memotong rumpun padi yang menguning dengan gerakan mantap.

Suara riuh gembira petani mengiringi panen raya ini, menambah semangat di tengah panas matahari yang mulai meninggi.

"Inilah hasil kerja keras kita bersama. Dengan pertanian yang kuat, rakyat akan sejahtera," ujarnya sambil menunjukkan segenggam padi hasil panen.

Wajahnya tampak puas, seakan ingin meyakinkan semua orang bahwa masa depan ketahanan pangan ada di tangan mereka.

Setelah panen, Brigjen Ramli tidak berhenti. Ia berjalan mengelilingi Kampung Pandu, melihat dari dekat peternakan ayam dan kolam ikan yang dikelola dengan sistem Integrated Farming System.

Ia sesekali mengangguk, mendengar penjelasan dari  Dandim tentang konsep pengelolaan Kampung Pandu. "Ini konsep luar biasa. Tidak hanya padi, tetapi juga ada ternak dan perikanan. Semua saling mendukung. Ini yang namanya pertanian modern," katanya penuh kagum.

Brigjen Ramli menghela napas, menatap sekeliling sebelum kembali berbicara. "Kodim Lamongan telah membuktikan bahwa TNI bukan hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga pangan rakyat. Ini langkah strategis yang harus terus dikembangkan," ujarnya dengan nada tegas.

Kampung Pandu: Harapan Baru dari Lamongan

Irdam-V-Brawijaya-c.jpg

Di salah satu sudut Desa Jotosanur, berdiri Kampung Pandu, sebuah kawasan pertanian berbasis kemandirian yang kini menjadi kebanggaan. Dandim 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, menatap bangga kawasan ini.

"Kami ingin memastikan petani tidak berjalan sendiri. Babinsa kami siap mendampingi, dari mulai tanam sampai panen," katanya dengan ekspresi penuh semangat.

Tak hanya soal hasil panen, sambungnya, tetapi juga peningkatan kesejahteraan petani. Dengan sistem yang diterapkan, penghasilan petani bisa meningkat, ekosistem tetap terjaga, dan ketahanan pangan semakin kokoh.

Di tengah sinar matahari yang mulai meninggi, di atas tanah yang subur ini, sebuah harapan baru sedang tumbuh bukan hanya untuk Lamongan, tetapi untuk Indonesia. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.