TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nilai impor Jawa Tengah pada Februari 2025 tercatat sebesar US$ 1.189,45 juta atau naik 34,94 persen dibanding impor pada Januari 2025.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah, Arjuliwondo menjelaskan, peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya impor migas sebesar US$ 388,62 juta atau naik sebesar 213,95 persen.
Sedangkan impor nonmigas mengalami penurunan sebesar US$ 80,65 juta atau 11,52 persen.
Adapun secara volume, impor Jawa Tengah Februari 2025 naik 682,48 ribu ton atau 96,87 persen.
Ini disebabkan meningkatnya volume impor migas sebesar 639,94 ribu ton (225,48 persen) dan volume impor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 42,54 ribu ton (10,11 persen).
"Untuk impor ini trennya masih memiliki motif sama, kalau dilihat secara volume memang impor migas mendominasi impor total kita (Jateng). Namun secara nilai, memang nonmigas masih lebih besar dari nilai impor migas," katanya pada pemaparan secara daring, Senin (18/3/2025).
Arjuliwondo memaparkan, secara month-to-month (mtm), dari tiga golongan penggunaan barang impor, yang mengalami kenaikan hanya bahan baku penolong yaitu sebesar 48,06 persen.
Sementara untuk barang konsumsi dan barang modal, mengalami penurunan 28,61 persen; serta barang modal mengalami penurunan 12,73 persen.
"Namun jika dilihat secara year on year, yang mengalami kenaikan adalah dari sisi barang modal, sebesar 57,79 persen.
Mudah-mudahan ini bisa memicu di waktu-waktu yang akan datang," terangnya.
Berdasarkan negara asal, disebutkan, total nilai impor nonmigas dari 13 negara selama Februari 2025 sebesar US$ 518,62 juta atau turun US$ 74,53 juta (12,57 persen) dibanding Januari 2025.
Kondisi tersebut disebabkan oleh turunnya nilai impor pada beberapa negara utama seperti Tiongkok, India, Thailand, Singapura, Korea Selatan, dan Jerman.
Sedangkan peningkatan impor nonmigas terjadi di beberapa negara utama seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, Italia, dan Belanda.
Kendati demikian, disebutkan, pangsa impor Jawa Tengah pada Februari 2025 masih didominasi beberapa dari negara tersebut utamanya Tiongkok dan Amerika Serikat.
'Februari 2025, Jawa Tengah mengimpor barang-barang dari Tiongkok sebesar US$343,99 juta atau dengan share 55,56 persen; disusul Amerika serikat senilai US$ 53,26 juta atau dengan share 8,60 persen; dan Thailand US$ 28,45 juta atau dengan share 4,60 persen," sebutnya.
Di sisi lain, ia menambahkan, nilai impor Jawa Tengah secara kumulatif Januari - Februari 2025 secara umum mengalami penurunan sebesar 21,99 persen jika dibandingkan periode sama tahun 2024. (idy)