TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Peraih selempang Puteri Indonesia Sumatera Selatan (Sumsel) 2 2025 Badia Inaya Sazrade bukan hanya seorang yang berprestasi di dunia akademik, namun juga merupakan sosok yang peduli dan aktif melestarikan budaya lokal.
Lahir di Palembang pada 22 Februari 2004, Badia memiliki tinggi badan 170 cm dan kini sedang menempuh pendidikan di Universitas Sriwijaya, jurusan Sistem Informasi, sambil mengejar pengalamannya di luar negeri di University of York, Inggris, pada tahun 2024 hingga 2025.
Keberhasilan Badia tidak hanya diukur dari nilai akademis yang gemilang, tetapi juga prestasi luar biasa lainnya yang membuatnya menjadi inspirasi bagi banyak orang terutama generasi muda tanah air.
Pendidikan dan Prestasi Akademik yang Mengagumkan
Sebagai seorang mahasiswa aktif, Badia berhasil meraih banyak prestasi, baik di tingkat sekolah maupun universitas. Salah satu pencapaian yang paling menonjol adalah dianugerahi beasiswa Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) untuk belajar di University of York.
Selain itu, ia juga berhasil meraih 2nd Runner Up dalam kompetisi Cek Ayu Palembang, serta mencatatkan nilai tertinggi dalam ujian IGCSE, mata pelajaran Prakarya, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Bahasa Inggris selama masa pendidikan di SMP LTI IGM.
"Keberhasilan ini tentunya ingin saya tunjukkan kepada keluarga dan orang terdekat sebagai dedikasi dan semangat dalam mengejar prestasi akademik dan non-akademik," katanya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).
Di luar dunia pendidikan, Badia juga aktif dalam berorganisasi dan memiliki berbagai pengalaman kepemimpinan yang membentuk karakter dan kepribadiannya hingga bisa seperti saat ini.
Sebagai Public Relation di BEM KM FASILKOM UNSRI dan pernah menjadi Ketua Bidang Prakarya di OSIS SMP LTI IGM, ia terlibat dalam berbagai kegiatan kampus dan sosial yang mengasah keterampilan komunikasi dan kepemimpinan.
"Selain itu, saya juga kerap menjadi moderator dan narasumber di beberapa acara talkshow dan podcast, termasuk di Pro RRI Palembang dan Global 101 FM, serta aktif dalam advokasi budaya," ujarnya menjabarkan dengan jelas dan lugas.
Tidak hanya berfokus pada pendidikan dan karier, Badia juga memiliki visi besar untuk melestarikan budaya Sumatera Selatan. Melalui advokasinya, ia berkomitmen untuk menghidupkan kembali warisan budaya daerah, seperti seni tenun songket, tarian tradisional, dan kuliner khas Palembang, yang semakin terpinggirkan oleh perkembangan zaman.
"Dalam hal ini saya sangat yakin dan percaya bahwa generasi muda bisa didorong untuk lebih mengenal dan mencintai budaya lokal mereka agar tidak terlupakan," tutur pemilik akun media sosial Instagram @baddiiaa sembari tersenyum manis.
Lanjutnya, melalui berbagai program berbasis komunitas dan media sosial, Badia terus berusaha memperkenalkan kebudayaan Sumatera Selatan dengan cara yang lebih modern dan menarik bagi anak muda.
Untuk itu, ia juga mendorong dilaksanakannya pelatihan seni dan kelas membatik songket untuk generasi muda agar mereka lebih memahami dan menghargai nilai budaya yang ada di daerahnya.
Sebagai sosok muda yang penuh semangat, Badia Inaya Sazrade tidak hanya menjadi contoh inspiratif dalam dunia pendidikan dan organisasi, tetapi juga merupakan pahlawan budaya bagi Sumatera Selatan.
"Dengan segala upaya dan dedikasi, saya terus berikhtiar melestarikan kebudayaan daerah dan terus mengembangkan kemampuan akademik, serta akan terus memberi dampak positif bagi masyarakat dan generasi penerus bangsa," ungkap dia.
Dengan segala pencapaian yang telah diraihnya, Badia membuktikan bahwa impian dan kerja keras dapat membuahkan hasil yang luar biasa.
"Ke depan, saya bertekad untuk terus berkembang, baik di bidang pendidikan, karier, maupun dalam melestarikan budaya Sumatera Selatan yang kaya akan nilai dan tradisi," tandasnya menutup pernyataan dengan nada penuh semangat. (*)