TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Menjelang lebaran masyarakat mulai mempersiapkan keperluan hari raya mulai pakaian, dekorasi, hingga hampers.
Hampers biasanya berisi berbagai macam seperti kue kering, brownies maupun kue lapis. Tampilannya yang cantik menjadi bingkisan menarik untuk rayakan silaturahmi.
Hal ini dihadirkan oleh Layer Speech Surabaya, melalui desain hampers susun atau bertingkat hingga akrilik yang diminati pelanggan jelang Hari Raya Idul Fitri 2025.
“Setiap box isinya beda-beda dan tiap tahun type desainnya beda. Kue kita tidak hanya kue kering tapi ada kue basahnya juga. Kan biasanya kalau hampers kue kering, kita ada lapis legit,” ujar pemilik Layer Speech Jene Green Sabeth, Rabu (19/3/2025).
Ditemui di outletnya Jalan Raya Darmo Baru Barat, Jene dan beberapa karyawannya tampak sibuk menyiapkan pesanan hampers lebaran.
Minggu kedua Ramadan ini disebut masuk musim ramainya pesanan. Para pemesan pun memiliki banyak pilihan. Dari jenis kue, jumlah hingga tampilan kemasan.
Meski belum pada puncak pesanan, Jene menyebut permintaan pengiriman sudah dilakukan dan terus memproduksi kue-kue lebaran.
“Sekarang sudah momennya (ramai). Lebaran pasti naik 100 persen lebih. Kalau dulu trennya nunggu seminggu sebelum lebaran, kalau sekarang sudah antri-antri. Ini belum peak season tapi sudah kirim-kirim,” ujarnya.
Hampers lebaran yang ditawarkan bervariasi. Kotak dengan isian empat cookies, dengan kartu dan stiker aksesoris.
Ada juga isian lapis legit dan cookies maupun cookies dan brownies. Selain pilihan yang disediakan, para pemesan juga kerab meminta custom isi maupun tampilan hampers.
“Kita punya lebih 25 jenis hampers dari yang Rp. 150.000-an sampai Rp 1.6 juta dan tiap tahun konsepnya beda-beda,” ungkap Alumnus Universitas Ciputra tersebut.
Selain kuat dengan karakter lapis legit butter wisman, toko kue ini menghadirkan pilihan kue kering seperti lidah kucing, nastar, banana mini roll dan masih banyak lainnya.
Jene menyebut, kue kering nastar yang paling banyak dipesan setiap harinya. Teksturnya yang lembut dan lumer di mulut jadi katakter Jene dalam membuat kue.
“Kita bikin full butter. Nastar ini paling laku karena lembut dan pecah di mulut, benar2 melumer. Glutennya dikit, butter nya cukup. Ini tidak pakai pengawet dan pengembang,” ujarnya.
Pengiriman hampers ramai dipesan di Kota Surabaya maupun seluruh daerah Indonesia seperti Medan, Aceh, hingga Manokwari.
Bahkan, hampers ini disebut sampai Singapura dengan pengiriman dua hingga tiga hari.
Pengemasannya beragam ada kotak akrilik, dua susun songket bambu, kotak bertingkat, yang disebut prive.
“Kalau kue kering kita itu tepungnya dikit (less gluten) bener-bener butter jadi anak balita dikasih kue kita enggak perlu ngunyah, langsung lumer. Tapi mudah hancur jadi enggak bisa kirim luar kota paling area travel. Surabaya, Sidoarjo, Blitar, Situbondo, Malang, Semarang, Solo,” ujarnya.
“Dikemasnya rapat, kita kirim foto videonya utuh tapi tidak menjamin dibawa kirim utuh, karena buttery banget,” tambahnya.
Jane membangun bisnis hampers ini sejak 13 tahun lalu, diawali saat dirinya masih sebagai mahasiswi.
Awal mula membuat resep lapis legit, kemudian meranbah ke spikoe dan kue kering. Terbaru brownies hersheys.
Jene menyebut mengirim hampers bukan sekadar mengkonsumsi kue, tetapi sebuah budaya. Market terus tumbuh pada lini bisnis tersebut.
Usaha menjalankan bisnis ini semakin berkembang. Layer speech menggaet pelanggan dari institusi, korporasi maupun end user dari berbagai daerah. Salah satu pelanggan setia, ujar Jene, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
“Salah satu langganan Pak Eri Cahyadi dalam beberapa tahun ini, beliau tidak hanya beli pas lebaran tapi moment tertentu juga. Banyak instansi yang juga sudah langganan, mereka kalau beli udah langsung 400 hampers,” ujarnya.
(Nur Ika/TribunJatimTimur.com)