Angka Kematian Bayi Ranking 10 se-Jatim, Begini Upaya Dinkes Pacitan
GH News March 20, 2025 03:06 PM

TIMESINDONESIA, PACITANAngka kematian bayi di Kabupaten Pacitan menempati peringkat ke-10 terendah dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Berdasarkan data Dinas Kesehatan atau Dinkes Pacitan, jumlah kematian bayi hingga Maret 2025 mencapai 9 kasus, sementara sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 51 kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan, drg. Nur Farida, mengungkapkan bahwa faktor utama penyebab kematian bayi di daerah ini adalah berat badan lahir rendah (BBLR) dan asfiksia.

"Sebagian besar kasus kematian bayi disebabkan oleh bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan mengalami asfiksia, yaitu kondisi bayi mengalami gangguan pernapasan saat lahir," ujar drg. Nur Farida, Kamis (20/3/2025). 

Sebagai upaya menekan angka kematian bayi hingga nol kasus, Dinkes Pacitan akan bergerak melibatkan berbagai unsur, termasuk fasilitas layanan kesehatan dan tenaga medis. Beberapa langkah strategis yang dilakukan meliputi:

"Semua fasilitas layanan kesehatan, mulai dari puskesmas hingga RSUD, dipastikan memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk menangani kasus ibu hamil berisiko tinggi," tambah Farida. 

Lebih lanjut, Farida mengatakan, seluruh tenaga kesehatan yang menangani ibu hamil dan bayi, baik di puskesmas, klinik desa, hingga rumah sakit, aka  dibekali dengan keterampilan untuk mengenali gejala kehamilan berisiko dan mengambil keputusan yang tepat.

"Setiap ibu hamil diwajibkan melakukan pemeriksaan rutin agar kesehatannya terus terpantau. Dengan demikian, potensi risiko seperti BBLR dan asfiksia dapat diminimalkan sejak dini," tuturnya. 

Selain itu, Dinkes Pacitan berharap dengan langkah-langkah tersebut, angka kematian bayi bisa terus ditekan, sehingga pada akhirnya tidak ada lagi bayi yang meninggal akibat faktor yang sebenarnya bisa dicegah. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.