Biang Kerok Bau Busuk RDF Rorotan Terungkap
GH News March 20, 2025 10:04 PM
-

Aroma busuk di RDF (Refuse-Derived Fuel) Rorotan, Jakarta Utara menuai protes dari warga sekitar. Belakangan diketahui bau busuk itu berasal dari penggunaan sampah lama dalam proses uji coba (commissioning).

Biang kerok bau itu diungkap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat meninjau ke lokasi, Kamis (20/3/2025). Pramono datang setelah menerima keluhan warga.

"Setelah kami melihat persoalan yang ada, maka ketika commissioning dilakukan, sampah yang digunakan itu sampah yang sudah lama," kata Pramono saat ditemui di RDF Rorotan, Kamis (20/3/2025).

Bau muncul lantaran RDF yang seharusnya mengolah sampah segar dengan usia maksimal tiga hai, namun sampah yang diolah ternyata sampah yang sudah tertimbun lebih dari sebulan. Alhasil terjadi pembusukan yang memicu bau tidak sedap, pertumbuhan bakteri, hingga kepulan asap hitam dari cerobong pembuangan.

"Dengan demikian itulah yang menjadi sumber persoalan yang paling mendasar. Padahal, secara teknis, sampah yang digunakan sampah tiga hari," ungkapnya.

Instruksikan DLH Pasang Deodorizer

Dua pekerja mengoperasikan mesin pengolahan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta, Selasa (25/2/2025). RDF Plant Rorotan yang dibangun dengan biaya Rp1,28 triliun tersebut diproyeksikan mampu mengolah sampah sebanyak 2.500 ton per hari dikonversi menjadi bahan bakar alternatif sehingga mengurangi beban TPST Bantar Gebang. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Pramono langsung menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta untuk melakukan sejumlah langkah perbaikan. Dia memerintahkan DLH Jakarta memasang deodorizer untuk mengurangi bau dan penambahan filter guna menangkal pencemaran udara.

"Dipasang beberapa deodorizer, yang kedua filternya juga harus ditambah. Memang akan ada cost dan nanti akan kita putuskan," ujarnya.

Sementara, Kepala DLH Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pihaknya akan segera mengosongkan sampah lama yang masih tersisa di bunker RDF Rorotan. Asep memastikan ke depannya RDF Rorotan hanya akan mengolah sampah baru agar tidak terjadi permasalahan serupa.

"Kami mengosongkan dulu sampah-sampah yang ada di dalam bunker. Kalau tidak salah tertinggal 800 ton," usap Asep.

"Kalaupun ada commissioning kami gunakan sampah yang benar-benar baru," pungkasnya.

Pramono berjanji akan bertanggung jawab terhadap kesehatan warga yang terdampak bau busuk dari RDF Rorotan. Dia memerintahkan Dinas Kesehatan dan jajaran lainnya untuk menyelesaikan.

"Saya sebagai gubernur bertanggung jawab, saya yang memutuskan," jelasnya.

"Siapa pun yang terdampak karena commissioning kemarin, maka saya sudah meminta, memerintahkan kepada kepala dinas (kesehatan) nanti segera dikoordinasikan di dalam, untuk diselesaikan. Kami bertanggung jawab," lanjutnya.


© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.