TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – TIMESINDONESIA SUMBA TIMUR, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni usai menutup program TMMD ke-123 Tahun 2025 di Kabupaten Sumba Timur menyempatkan diri mengunjungi PT Muria Sumba Manis (MSM).

“Kunjungan di PT MSM ini merupakan sala satu bagian dari rangkaian acara penutupan program TMMD di Desa Kaliuda pada tanggal 20 Maret 2025, sekaligus menyempatkan diri untuk bersilaturahmi serta mempererat hubungan kolaborasi dengan PT MSM,” kata Mayjen TNI Muhammad Zamroni, Jumat (22/3/2025).

Menurutnya, PT MSM adalah perusahan pekebunan tebu dan pengelolaan gula terkemuka di Sumba Timur. Oleh sebab itu ia menegaskan komitmennya dalam keberlanjutan dan kontribusi bagi masyarakat lokal sehingga tetap mempererat sinergi dengan berbagai pihak.

Pihaknya sangat mengapresiasi atas sambutan hangat manajemen serta kontribusi MSM dalam mendukung pembangunan daerah khususnya dalam aspek keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Dialog tenaga lokal PT MSM bersama Pangdam soal irigasi PT MSM. (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)

“Kami mengapresiasi inisiatif MSM dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan industri dan kepedulian terhadap lingkungan maka sinergi antaradunia usaha, pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan dan kondusif,” ungkap Mayjen TNI Zamroni.

Managing Director PT MSM Budi Hediana menyampaikan penghargaan atas kunjungan Pangdam IX/Udayana di PT MSM dengan menekankan bahwa MSM berkomitmen untuk terus berkembang secara bekelanjutan dan berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat.

“Program Hijau Manise merupakan wujud nyata dari komitmen kebijakan ramah lingkungan MSM yang hingga saat ini telah melakukan penanaman sejumlah 19.856 pohon teduhan dan produktif dengan luasan mencapai 153 Hektar,” jelasnya.

Program ini kata Budi, bersinergi bebagai pihak termasuk Kodim 1601/ST dengan menanam pohon teduhan dan produktif (buah-buahan) di Sumba Timur. Dukungan yang diberikan kepada program Hijau Manise ini tak hanya berkontribusi dalam pelestarian namun juga menambah nilai ekonomi yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas peran Pemerintah Daerah dan TNI Polri dalam menjaga keamanan sehingga perusahan dapat beroperasi secara kondusif dan mendukung pertumbuhan industri.

“Kita harap program ini dapat mendukung masyarakat dan semakin berkembang sehingga menjadi contoh positif untuk diadopsi oleh berbagai pihak terutama perusahan lainnya yang nanti akan memberikan manfaat bagi sekitar,” tutur Budi.

Ditambahkannya, MSM terus menunjukkan konsistennya dalam mendukung industri gula nasional. Sejauh ini sudah tertanam kebun tebu kurang lebih 4.400 Hektar dan akan terus bertambah luas.

MSM mengoperasikan pabrik gula berkapasitas 600 ton gula per hari. Keberadaan kebun tebu dan pabrik gua di Sumba Timur tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan tetapi juga membuka lebih dari 3.500 lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan kurang lebih 90% tenaga kerjanya berasal dari Sumba Timur.

Langkah ini sejalan dengan visi MSM untuk memberdayakan masyarakat setempat serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan. Sebagai hasil yang terasa sangat manis adalah saat MSM turut berkontribusi mendukung Kabupaten Sumba Timur untuk berhasil keluar dari kategori daerah 3T yakni, Tertinggal, Terdepan, Terluar berdasarkan keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Nomor 490 Tahun 2024.

“Kami berkomitmen untuk terus maju dan berkembang secara harmonis bersama masyarakat serta pemerintah demi masa depan yang lebih baik,” terang Budi.

Adapun kunjungan Pangdam IX/Udayana di PT MSM didampingi Danrem 161/Wirasakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, Wakil Bupati Sumba Timur Yonathan Hani, Ketua DPRD Sumba Timur Umbu Aldy Rihi dan Dandim 1601/ST Letkol Arh. Doma Endriko Pramono serta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD IX/Udayana. Ny. Dessy Muhammad Zamroni dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 161/WS. Ny. Paula Nunes. (*)