Anugerah Wartawan Katolik Indonesia Sampai ke Vatikan Diterima Romo Markus Solo 
Theresia Felisiani March 21, 2025 09:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN - Anugerah dari Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) sudah sampai di Vatikan. 

Romo Markus Solo Kewuta SVD akhirnya menerima langsung anugera TERIMAKASIHKU KEPADAMU dari PWKI.

Yang menyampaikan anugerah tersebut adalah, Rm Riston Situmorang OSC, Sekretaris Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia (KOMLIT - KWI) yang datang ke Roma. 

Penyerahan anugerah dilakukan di depan Basilica St Petrus di Vatikan, Rabu (19/03/2025). 

Untuk diketahui Romo Markus Solo Kewuta SVD adalah satu dari delapan penerima anugerah yang sama. 

Seharusnya anugerah itu diterima pada Perayaan Buka Tahun Baru Bersama PWKI Ke- 18 di Jakarta, Sabtu (25/01/2025). 

Karena alasan jarak, anugerah tersebut baru di terima Rm Markus Solo Kewuta di Vatikan. 

Oleh PWKI, delapan orang dinilai pantas untuk menerima anugerah tersebut selain Rm Markus Solo Kewuta ialah Addin Jauharudin (Ketum GP Ansor), Dzulfikar Ahmad Tawalla (Ketum Pemuda Muhamadiyah), Stefanus Asat Gusma (Ketum Pemuda Katolik), Sahat MP Sinurat (Ketum Pemuda Kristen GAMKI), I Gede Ariawan (Ketum Pemuda Hindu PERADAH), Wiryawan (Ketum Pemuda Budha GEMABUDHI), dan JS Kristan (Ketum Pemuda Khonghucu GEMAKU). 

Romo Markus Solo Kewuta adalah Staf Dikasteri (Kementerian) Dialog Antaragama, Vatikan. Karena peran serta Rm Markus Solo Kewuta, ketujuh organisasi pemuda lintas agama itu akhirnya mewujudkan Deklarasi Jakarta – Vatikan dengan Paus Fransiskus sebagai saksi dengan pembubuhan tandatangan di atas dokumen deklarasi. 

Penandatangan dokumen Deklarasi Jakarta – Vatikan dilakukan langsung oleh Paus Fransiskus, saat menerima audiensi para ketum organisasi pemuda lintas agama tersebut di Vatikan, Rabu (21/08/2024).

Anugerah TERIMAKASIHKU KEPADAMU untuk Padre Marco, panggilan akrab Romo Markus Solo Kewuta SVD, diterima oleh Rm Aloysius Budi Purnomo – Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KOMHAK – KWI). 

buka tahun PWKI 2025 dan anugerah PWKI
ANUGERAH PWKI - Rm Markus Solo Kewuta SVD, dalam layar online berfoto bersama dengan para penerima anugerah dari Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) "TERIMAKASIHKU KEPADAMU“ lainnya dalam acara Buka Tahun Baru Bersama PWKI Ke-18 di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Sabtu (25/01/2025).

Hal ini mengingat Padre Marco tidak bisa hadir secara fisik dalam acara tahunan PWKI tersebut. Namun, secara online, dari Vatikan, Padre Marco juga mengikuti acara penganugerahan tersebut dan juga sempat memberikan sambutannya.

Penghargaan “Terimakasihku Kepadamu“  diberikan wartawan Katolik Indonesia kepada seseoran atau tokoh – tanpa melihat latar belakangnya - yang memiliki komitmen dalam upayanya mewujudkan perdamaian dunia melalui berbagai bentuknya. 

Penganugerahan itu merupakan tanda hormat wartawan Katolik Indonesia kepada para penerima.

“Saya serahkan penghargaan dari KWI titipan Rm Aloysius Budi Purnomo kepada Romo Markus Solo Kewuta SVD, semoga menjadi berkat bagi kita semua,” ujar Rm Riston, sambil menyerahkan plakat penghargaan kepada Padre Marco. 

Penyerahan itu  berlangsung di Lapangan Basilica St. Petrus, di Vatikan dan direkam dalam video singkat. 

Video itu diterima Panitia Buka Tahun Baru Bersama PWKI Ke-18, Rabu (19/3/2025).

“Terima kasih Romo Riston, terima kasih teman-teman PWKI, terima kasih Romo Budi atas piagam penghargaan ini . Sangat menggembirakan saya, terima kasih, Tuhan  memberkati,” jawab Padre Marco seraya menerima plakat penghargaan.

Mengenal lebih dekat Pastor Markus Solo Kewuta SVD, Imam Indonesia yang selalu tertangkap kamera bisik-bisik ke telinga Paus Fransiskus.
Mengenal lebih dekat Pastor Markus Solo Kewuta SVD, Imam Indonesia yang selalu tertangkap kamera bisik-bisik ke telinga Paus Fransiskus. (kolase Tribunnews.com)

 

PANGAN UNTUK SEMUA

PWKI didirikan pada 28 Januari 2005. Komunitas wartawan Katolik ini dipimpin oleh Asni Ovier Dengen Paluin (Ketua) dan Mercy Tirayoh (Wakil Ketua). 

Acara Buka Tahun Baru Bersama ke-18 PWKI, 25 Januari 2025 lalu diawali dengan perayaan ekaristi yang dipimpin Konselebran Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta Rm Adi Prasodjo Pr bersama Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI Rm Aloysius Budi Purnomo Pr dan Rm Heri Wibowo Pr, Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI periode 2019 – 2025.

“Pangan untuk Semua” diangkat sebagai tema perayaan, menyusul pangan yang menjadi fokus pemerintah. PWKI mengajak semua komponen bangsa merefleksikan langkah yang bertujuan agar bangsa Indonesia berjalan bersama menghadapi tantangan ke depan terkait dengan pangan.

Menurut Pendiri dan Penasihat PWKI, AM Putut Prabantoro, dunia sangat mengenal istilah Si Vis Pacem, Para Bellum yakni Jika Anda Ingin Damai, Siapkanlah Perang. Ini memaknai bahwa konflik atau perang digunakan sebagai alat untuk mewujudkan damai. Artinya, salah satu pihak harus kalah dan menjadi korban. Sesuatu yang kontradiktif dengan perdamaian itu sendiri. Dan, ini selalu digunakan sebagai legitimasi untuk berperang ataupun berkonflik.

Dalam konteks perdamaian pada saat ini, Putut Prabantoro menyatakan bahwa istilah provokatif itu – Si Vis Pacem, Para Bellum, harus diganti. Yang harus berlaku adalah, Si Vis Pacem, Para Panem yakni jika Anda ingin Damai siapkanlah Roti (pangan/kesejahteraan). Kesejahteraan selalu ujung dari perdamaian. Dan perang atau konflik tidak menawarkan perdamaian.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.