Dinas Kesehatan DKI Jakarta melalui Puskesmas Cakung membuka posko pelayanan kesehatan di Kompleks Jakarta Garden City (JGC). Posko pelayanan ini diadakan untuk warga yang terdampak commissioning fasilitas RDF Plant Rorotan, Jakarta Utara.
Pejabat Humas DLH DKI Jakarta Yogi Ikhwan mengatakan, posko pelayanan kesehatan ini sudah ada sejak Jumat (21/3) lalu. Pihak dari Puskesmas Cakung juga telah menawarkan untuk membuka posko kesehatan atau layanan Puskesmas Keliling (Pusling) di kompleks warga guna memastikan kemudahan akses seperti melayani keluhan, penyuluhan, dan edukasi kesehatan.
Namun Yogi mengatakan bahwa warga Cluster Shinano, JGC belum memerlukan adanya posko kesehatan di lingkungan mereka.
"Namun, berdasarkan komunikasi antara pihak Puskesmas Cakung dengan pihak Rukun Tetangga (RT) Cluster Shinano, JGC, mereka menyatakan bahwa saat ini belum memerlukan posko kesehatan di lingkungan mereka," kata Yogi dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).
"Meskipun demikian, Puskesmas Cakung tetap siap memberikan pelayanan kesehatan kapanpun dibutuhkan dan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memantau kondisi kesehatan warga sekitar," lanjutnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan proses pengosongan bunker sebanyak 800 ton serta produk RDF di gudang produksi sekitar 600 ton. Sehingga pengosongan bunker dan produk RDF tersebut akan menghilangkan sumber bau.
Untuk memantau kualitas udara, Dinas LH akan memasang alat pemantau kualitas udara di kawasan rumah-rumah warga yang berjarak 4-5 kilometer dari lokasi RDF. Nantinya, akan dipasang juga deodorizer untuk menghilangkan bau serta menambah filter udara.
Terkait kondisi warga terdampak RDF Plant Rorotan, Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung, Junaidah mengungkapkan, seluruh warga yang sebelumnya dilaporkan terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) telah sembuh dan kembali beraktivitas.
Junaidah juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia, dan segera menghubungi Puskesmas jika mengalami keluhan kesehatan.
"Selanjutnya, apabila warga membutuhkan bantuan kesehatan, kami persilakan untuk menghubungi Puskesmas Cakung tanpa harus membayar biaya pemeriksaan. Kami juga terus memantau melalui ketua RT Cluster Shinano, JGC . Jika dibutuhkan, kami siap turun kapan saja," kata Junaidah.
Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 11 anak dilaporkan mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), sementara tiga anak lainnya mengalami infeksi mata disebut-sebut karena efek negatif dari uji coba refuse derived fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara. Anak-anak yang terkena ISPA-infeksi mata itu berobat secara mandiri.
"Semua sudah berobat secara mandiri," ujar Wahyu Andre Maryono selaku Koordinator Forum Warga Peduli Kesehatan lewat pesan singkat kepada detikcom, Jumat (21/3).
Wahyu mengatakan dokter dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan sebetulnya sudah memeriksa anak-anak yang terkena ISPA dan infeksi mata kemarin (21/3) pagi. Namun, mereka hanya mengecek saja.
"(Biaya berobat mandiri) Antara Rp ribu sampai dengan Rp 1,5 jutaan," kata Wahyu.
Dari pernyataan sikap yang dikirim Wahyu, Forum Warga Peduli Kesehatan dengan tegas menolak beroperasinya RDF Rorotan milik Pemprov Jakarta. Menurut mereka, tidak ada sosialisasi sejak awal pembangunan RDF Rorotan, baik sosialisasi dampak lingkungan, dampak sosio-kultural dan dampak kesehatan.