Militer Sudan Rebut Kembali Istana Presiden dari Pemberontak
kumparanNEWS March 23, 2025 11:20 AM
Militer Sudan merebut kembali istana presiden di ibu kota Khartoum pada Jumat (21/3). Selama lebih dari dua tahun, bangunan itu dikuasai kelompok paramiliter RSF.
RSF dan Militer Sudan adalah pihak yang terlibat perang saudara di negara Afrika itu. Puluhan ribu orang warga tewas akibat perang.
Parahnya lagi, setengah populasi di ibu kota Khartoum terpaksa meninggalkan rumahnya akibat perang saudara.
Meski sudah merebut istana, sebagian besar ibu kota masih dikuasai RSF. Sedangkan seluruh wilayah Sudan sampai sekarang penguasanya masih terpecah antara Militer Sudan dan RSF.
Informasi mengenai direbut kembali istana disampaikan seorang sumber di Sudan kepada kantor berita Prancis, AFP. Kabar itu dikonfirmasi Menteri Informasi Khalid al-Aiser.
Dia mengatakan, terdapat sejumlah korban jiwa saat pertempuran merebut istana pecah. Tak disampaikan detail berapa korban jiwa.
“Produser TV, jurnalis video dan sopir termasuk korban jiwa,” ucap al-Aiser seperti dikutip dari AFP.
RSF telah mengeluarkan keterangan terkait istana kepresidenan. Meski tak mengakui istana sudah direbut, RSF menyatakan bahwa pertempuran sengit pecah di sana.
“Sebanyak 89 personel musuh terbunuh dan berbagai kendaraan militer hancur,” kata RSF.
“Pertempuran di Istana Republik belum selesai. Pejuang kami masih berada di sekitar sana,” sambung RSF.
Adapun Panglima Militer Sudan, Abdel Fattah al-Burhan, menegaskan mereka tak mau negosiasi dengan RSF. Al-Burhan menyatakan akan menyelesaikan perang saudara di Sudan dengan membasmi RSF yang dipandangnya sebagai pemberontak.
“Selama mereka membawa senjata, menduduki rumah-rumah warga, menebar ketakutan kepada masyarakat setiap hari, kita tidak punya kata-kata atau kedamaian untuk mereka,” tegas al-Burhan.