Batu Nisan Cicit Sunan Giri di Gresik Dicuri, Budayawan: Buka Peluang Pemalsuan Sejarah
Eko Sutriyanto March 23, 2025 04:35 PM

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK  - Sebuah peristiwa memilukan terjadi di kompleks Makam Sunan Giri, Kabupaten Gresik.

Batu nisan makam Mbah Tameng, cicit Sunan Giri, telah hilang dicuri.

Hilangnya batu nisan ini bukan hanya merugikan secara historis, tetapi juga membuka peluang terjadinya pemalsuan sejarah di kemudian hari.

Batu nisan tersebut memiliki nilai historis yang sangat penting, karena memuat simbol artefak yang menandakan garis keturunan langsung dari Sunan Giri.

Kehilangan ini menjadi tamparan bagi dunia pelestarian budaya, mengingat kompleks Makam Sunan Giri telah berstatus sebagai situs cagar budaya nasional.

Dari informasi yang dihimpun, pencurian terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Sayangnya, tidak ada bukti visual yang dapat mengungkap pelaku kejahatan ini, lantaran CCTV di area makam tidak mengarah ke lokasi kejadian.

Pencurian ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pemerhati sejarah dan budaya.

Aksi tersebut diduga dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yang bisa jadi bertujuan untuk kepentingan pribadi atau bahkan perdagangan benda-benda bersejarah.

Kelalaian dalam Pengawasan

Gilang Adiwidya, seorang pemerhati sejarah yang aktif dalam pelestarian situs budaya di Gresik, sangat menyayangkan kejadian ini.

Menurutnya, pencurian ini mencerminkan kelalaian serius dalam menjaga warisan leluhur.

“Sebuah batu nisan Mbah Tameng yang berada di kompleks Makam Sunan Giri telah dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ini adalah kehilangan besar bagi sejarah dan budaya kita,” ujar Gilang, Minggu (23/4/2025).

Lebih lanjut, Gilang menyoroti lemahnya pengawasan di area kompleks makam.

Seharusnya, juru pelihara makam dan pihak pengelola situs mengambil langkah lebih tegas dalam menjaga keamanan situs bersejarah ini.

“Juru pelihara Makam Sunan Giri bertanggung jawab atas keamanan situs ini.

Sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, perlindungan situs ini seharusnya diperkuat, termasuk dengan bantuan Polisi Khusus Cagar Budaya Gresik,” tegasnya.

Tak hanya itu, kondisi makam Mbah Tameng sendiri pun cukup memprihatinkan.

Area pemakaman dipenuhi lumut dan sampah, mencerminkan kurangnya perawatan dan perhatian dari pihak terkait.

Siapakah Mbah Tameng?

Dalam sejarah lokal, Mbah Tameng dikenal sebagai tokoh pemberani yang memiliki dedikasi tinggi dalam menjaga kehormatan Sunan Giri.

Ia dikisahkan rela mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi makam Sunan Giri dari ancaman pembongkaran oleh prajurit Majapahit.

Dalam kisah lisan yang berkembang, saat prajurit Majapahit hendak membongkar makam, tiba-tiba segerombolan tawon menyerang mereka.

Serangan ini membuat pasukan Majapahit kewalahan, hingga akhirnya dihentikan oleh kedatangan Sunan Prapen, cucu Sunan Giri.

Kisah heroik Mbah Tameng menjadi salah satu legenda yang terus diwariskan turun-temurun di kalangan masyarakat Gresik. Sosoknya dipandang sebagai pejuang yang setia menjaga warisan leluhurnya.

Pentingnya Perlindungan Situs Sejarah

Hilangnya batu nisan Mbah Tameng menjadi peringatan serius bahwa perlindungan terhadap situs-situs bersejarah masih sangat lemah.

Pencurian ini menunjukkan bahwa situs cagar budaya bisa dengan mudah menjadi sasaran kejahatan jika tidak dijaga dengan baik.

Gilang Adiwidya berharap pihak berwenang segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah pemasangan lebih banyak kamera pengawas di titik-titik strategis serta peningkatan patroli keamanan.

“Jika pengamanan tidak diperketat, bukan tidak mungkin kejadian serupa akan terulang padahal, situs-situs seperti ini adalah warisan yang harus dijaga agar tidak hilang ditelan zaman,” tambahnya.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.