TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini tata cara melakukan itikaf di masjid pada bulan Ramadhan.

Itikaf adalah salah satu kegiatan yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Ramadhan.

Itikaf yaitu berdiam diri di masjid untuk beribadah dan orang yang melakukan itikaf berarti memisahkan diri dari hal-hal yang mengganggu konsentransi ketika beribadah.

Manfaat melakukan itikaf yaitu menjaga diri dari kegiatan duniawi, mendapatkan ketenangan, serta dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bagi Anda yang ingin melakukan itikaf dapat membaca tata caranya di bawah ini, dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Tata Cara Itikaf di Masjid

1. Niat Itikaf 
   Nawaitul  i`tikafa fi hadzal masjidil lillahi ta`ala 
   Arti: “Saya berniat i`tikaf di masjid ini karena Allah SWT.”
2. Lebih baik berwudhu terlebih dahulu untuk menjaga kesucian
3. Masuk ke masjid
4. Melakukan ibadah di masjid seperti berdzikir, membaca Al-Quran, sholat, dan amalan baik lainnya
5. Menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat selama itikaf seperti bermain HP, tidur, mengobrol berlebihan, dll
6. Itikaf dapat dilakukan pada waktu dhuha, malam hari, atau beberapa waktu yang benar-benar digunakan untuk beribadah.

Manfaat Itikaf selama Bulan Ramadhan

1. Mendekatkan diri kepada Allah

Umat Islam yang melakukan itikaf dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT karena itikaf dilakukan hanya untuk beribadah.

2. Menjada diri dari hal-hal duniawi

Selama itikaf, umat Islam harus menjauhkan diri dari hal-hal duniawi yang dapat mengganggu konsentrasi dan menarik perhatian.

3. Membiasakan diri untuk beribadah

Dengan melakukan itikaf, umat Islam dapat membiasakan diri untuk beribadah dengan khusyuk kepada Allah SWT, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat berlanjut bahkan setelah bulan Ramadhan.

4. Memperoleh pahala yang besar

Seorang muslim yang melakukan itikaf akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang beri'tikaf di masjidku, maka dia melakukannya karena mencari wajah Allah. Oleh karena itu, maka tidaklah boleh seseorang yang beri'tikaf keluar dari masjid kecuali untuk keperluan mendesak." (HR. Bukhari dan Muslim).

(Yunita Rahmayanti)