Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang yang masuk ke Jakarta usai lebaran menurun dibanding tahun sebelumnya. Dia memprediksi pendatang yang masuk kali ini paling banyak mencapai 15 ribu.
"Jumlah pendatang ke Jakarta dalam kurun waktu terakhir mengalami penurunan tahun 2023: 25.9318, sedangkan tahun 2024: 16.207 untuk tahun 2025 diprediksi sekitar 10.000 s.d 15.000 jiwa," kata Budi kepada wartawan, Minggu (23/3/2025).
Budi meminta warga pendatang untuk melapor ke RT/RW setempat. Laporan perlu dilakukan jika menetap di Jakarta kurang dari satu tahun.
"Pastikan identitas kependudukan (KTP) sudah sesuai Domisili, jika belum segera lakukan pembaharuan agar kedepan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Lapor diri sebagai penduduk pendatang jika memang tinggal di Jakarta kurang dari 1 tahun," ujarnya.
Dia mengimbau warga Jakarta untuk tidak mengajak kerabat dan sanak saudara untuk menjadi pendatang apabila tidak memiliki persiapan. Mulai dari tempat tinggal hingga kemampuan bekerja.
"Kami juga mengimbau agar warga Jakarta yang mudik tidak membawa kerabat ke Jakarta tanpa persiapan seperti jaminan tempat tinggal, jaminan pekerjaan, serta kesiapan skill yang dimiliki," tuturnya.
Di sisi lain, Budi mengatakan pihaknya tengah menyusun peraturan daerah untuk mengatur pendatang di Jakarta. Perda itu nantinya akan mengatur bantuan sosial kepada pendatang yang telah menetap di Jakarta selama 10 tahun.
"Kami juga sedang menyusun Perda di tahun 2025, yang kajiannya telah dikerjakan bersama, pengamat tata kota, tokoh masyarakat serta pihak akademisi dari lembaga demografi UI, yang sepakat mengatur pendatang, bahwa pendatang di Jakarta bisa mendapatkan fasilitas bantuan sosial jika sudah menetap selama 10 tahun," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan kehadiran pendatang di Jakarta merupakan sesuatu yang hampir selalu terjadi setiap setelah Lebaran. Hal itu juga diprediksi akan kembali terjadi pada momen setelah Lebaran 1446 H besok.
"Dalam kondisi yang seperti ini, pasti akan ada pendatang baru yang mungkin jumlahnya akan lebih besar, kita akan antisipasi sejak awal supaya tidak jadi persoalan di kemudian hari bagi pemerintah Jakarta maupun pemerintah pusat," kata Pram di Balai Kota Jakarta, Senin (3/3/2025).
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono menyebutkan alasan utama banyak orang ingin ke Jakarta adalah karena memiliki daya tarik mencari pekerjaan. Namun dia mengatakan mencari pekerjaan di Jakarta juga bukan sesuatu yang mudah.
"Untuk itu, sebenarnya Jakarta tidak akan menutup diri, tapi Jakarta akan berbenah untuk supaya orang yang datang ke Jakarta memang betul-betul mereka sadar atas pilihan itu, yang tidak mudah juga untuk bekerja di Jakarta," ungkapnya.
Saat ditanya akan melakukan operasi yustisi, Pramono mengatakan Jakarta terbuka bagi warga pendatang. Namun dia memastikan Jakarta akan tegas ke pendatang baru.
"Jakarta di bawah kepemimpinan saya pasti terbuka, lebih ramah, tetapi juga dengan ketegasan," imbuhnya.