Tips Meraih Malam Lailatul Qadar di Ramadan 2025, Berikut 7 Amalan yang Boleh Dilakukan Perempuan Haid
Mia Della Vita March 24, 2025 10:34 PM

Grid.ID- Malam Lailatul Qadar, yang diyakini lebih baik dari seribu bulan, menjadi incaran umat Islam di sepuluh malam terakhir Ramadan 2025. Namun, bagaimana jika seorang Muslimah sedang dalam kondisi haid?

Apakah mereka tetap bisa mendapatkan keberkahannya? Meskipun salat dan puasa tidak dapat dilakukan, bukan berarti pintu ibadah tertutup.

Haid atau menstruasi adalah pengalaman khusus yang dialami hampir semua perempuan. Haid adalah keluarnya darah dari rahim. Biasanya terjadi selama 5-7 hari dalam siklus 28-35 hari.

Dalam Alquran, haid disebut 'adza', artinya sesuatu yang menyebabkan sakit tetapi bukan penyakit. Ketika haid, perempuan tidak wajib salat dan dilarang menyentuh mushaf.

Namun, perempuan masih bisa beribadah. Berikut adalah beberapa amalan yang bisa dilakukan untuk tetap mendapatkan keutamaan malam seribu bulan tersebut, dikutip darisitus Muhammadiyah.or.id dan MUI.

Keistimewaan Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan.Hal itu seperti dalam firman Allah SWT berikut:

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS Al Qadr ayat 3).

Syekh Abdul Halim Mahmud dalam Syahr Ramadhan menghitung seribu bulan setara dengan 83 tahun 4 bulan.

"Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul qadr (alfu syahrin) lebih baik dari umur manusia, dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, lailatul qadr lebih baik dari (usia) zaman," kata Syekh Abdul Halim dikutip dari Kompas..

Keberkahannya terbuka untuk setiap Muslim, termasuk perempuan haid, karena Allah menilai ketulusan dan usaha setiap hamba, bukan hanya bentuk ibadah tertentu. Seorang ulama, Adh-Dhahhak, pernah ditanya tentang peluang perempuan haid, nifas, musafir, hingga orang yang tertidur untuk meraih Lailatul Qadar.

“Ya, setiap orang yang amalnya diterima Allah akan diberi bagian dari Lailatul Qadar," jawabnya. Artinya, ada banyak cara bagi perempuan haid untuk tetap beribadah dan menghidupkan malam-malam penuh berkah ini.

Amalan yang Bisa Dilakukan

1. Memperbanyak Dzikir

Membaca dzikir dan sholawat tidak dilarang saat haid. Zikir adalah ibadah ringan di lisan, namun berat di timbangan amal, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Tidak ada seseorang di muka bumi yang mengucapkan ‘La ilaha illallah, Allahu Akbar, Subhanallah, Alhamdulillah’ melainkan dosa-dosanya dihapus meski sebanyak buih di lautan.” (HR Ahmad)

Rasulullah SAW juga bersabda:

[ يسبح مائة تسبيحة فيكتب له ألف حسنة أو يحط عنه ألف خطيئة ] رواه مسلم

“Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.” (HR Imam Muslim)

2. Mendengarkan dan Murajaah Al-Qur’an

Meski tidak boleh menyentuh atau membawa mushaf, perempuan tetap bisa mengulang hafalan Alquran. Jika tidak, muslimah bisa mendengarkan ayat Al Qur'an melalui aplikasi.

Abdullah bin Mas’ud berkata:

“Pelajarilah Al-Qur’an ini, karena kalian diganjar dengan membacanya, setiap hurufnya 10 kebaikan.”

Mendengarkan dan merenungi maknanya tetap menjadi jalan menuju keberkahan.

3. Memperbanyak Istigfar

Istighfar mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:
من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب*

“Barangsiapa yang istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan...” (HR Imam Abu Dawud)

4. Bersedekah

Bersedekah di malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan luar biasa. Allah SWT berfirman:

“Dan barang apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya. Dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba’: 39)

Sedekah dapat dilakukan dalam bentuk apa saja, baik materi, tenaga, maupun dukungan bagi sesama.

5. Memanjatkan Doa

Doa adalah senjata seorang mukmin, dan pada Lailatul Qadar, doa menjadi lebih istimewa. Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang doa terbaik di malam itu, dan beliau menjawab:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah, Engkau Maha Memberi Maaf dan menyukai pemberian maaf, maka maafkanlah aku.”

Doa ini sederhana namun penuh makna, menjadi kunci memohon ampunan di malam yang penuh rahmat.

6. Menjaga Kebersihan

Islam mengajarkan umatnya untuk selalu menjaga kebersihan, termasuk saat haid. Rasulullah SAW bersabda kepada Aisyah RA ketika mengalami haid:

“Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan ber-sisir-lah…” (HR Bukhari & Muslim)

Hal ini menunjukkan bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari ibadah dan mendukung suasana hati yang lebih baik dalam beribadah.

7. Membantu Sesama

Membantu orang lain, seperti menyiapkan hidangan berbuka atau meringankan beban saudara, adalah ibadah yang tak kalah agung. Rasulullah SAW bersabda:

“Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR Thabrani)

Bahkan, membantu sesama bisa melebihi keutamaan iktikaf sebulan di Masjid Nabawi.

Lailatul Qadar adalah kesempatan bagi semua, termasuk perempuan haid, untuk mendapat rahmat Allah.Dengan istighfar, sedekah, zikir, doa, hingga membantu sesama, perempuan haid tetap bisa menyentuh keagungan malam itu.

Maka, di sela-sela malam Ramadan 2025, mari kita sambut Lailatul Qadar dengan hati yang lapang dan amal yang tulus, karena rahmat Allah tak pernah memandang batas.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.