AS Sebut Ada Wartawan Sempat Terima Pesan Teks soal Rencana Serangan ke Yaman
GH News March 25, 2025 05:03 AM

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa seorang wartawan secara tanpa sengaja sempat menerima pesan teks berisi strategi militer Amerika Serikat (AS). Wartawan itu disebut dimasukkan dalam grup pesan teks tempat Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dan yang lainnya merencanakan serangan militer di Yaman.

"Kami sedang meninjau bagaimana nomor yang tidak sengaja ditambahkan ke rantai tersebut," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes dikutip kantor berita AFP, Selasa (25/3/2025).

Majalah The Atlantic menerbitkan sebuah cerita oleh editor Jeffrey Goldberg yang mengatakan bahwa "para pemimpin keamanan nasional AS memasukkan saya dalam obrolan grup tentang serangan militer yang akan datang di Yaman. Saya tidak mengira itu bisa menjadi kenyataan. Kemudian bom mulai berjatuhan."

Diketahui, operasi serangan militer AS di wilayah Yaman, yang diluncurkan lebih dari sepekan lalu, diklaim telah menewaskan sejumlah pemimpin penting kelompok Houthi. Salah satu yang tewas disebut sebagai spesialis rudal utama bagi kelompok yang didukung Iran.

Klaim tersebut, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (24/3), disampaikan oleh penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Mike Waltz, dalam wawancara dengan media terkemuka CBS News pada Minggu (23/3) waktu setempat.

Militer AS sejauh ini hanya merilis sedikit rincian tentang operasi militernya yang menargetkan Houthi di Yaman. Rentetan serangan udara AS dilancarkan setelah Houthi mengancam akan kembali melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran Laut Merah dan terhadap Israel.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.