TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI mendorong peningkatan skill mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) melalui Program Magang.
Hal tersebut menjadi bahasan diskusi publik IKRAR PTKI Seri ke-7 bertajuk Employability Mahasiswa PTKI, Selasa (25/3/2025).
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof. Dr. Phil Sahiron MA mengatakan, pihaknya berusaha meningkatkan skill mahasiswa PTKI agar bisa digunakan saat nanti terjun ke dunia kerja maupun di masyarakat.
"Di satu sisi mahasiswa S1 tidak semuanya akan melanjutkan ke S2, mungkin ada yang melanjutkan ke S2, tapi mungkin hanya Sebagian kecil. Sebagian besarnya memasuki ruang-ruang kerja dan itu mayoritas. Untuk mendapatkan pekerjaan perlu adanya skill yang bisa didapatkan dari Workshop, training, dan tentunya juga bisa dari magang di perusahaan-perusahaan ternama," kata Prof Sahiron, Kamis (27/3/2025).
Dia menjelaskan, upaya serius Kementerian Agama dalam mensukseskan program magang ini juga telah tercanang melalui Direktorat PTKI dengan Subdit Sarana Prasaranan dan Kemahasiswaan yang telah mempersiapkan program Carier Development Center (CDC).
"Jadi ini seiring selaras, dari satu sisi kebutuhan mahasiswa untuk belajar bekerja atau langsung bekerja, di satu sisi lain program kami di Kementerian Agama terutama di Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan untuk juknisnya sudah digarap," ungkapnya.
Program Magang ini dapat dikerjasamakan dengan perusahaan atau dunia usaha dan industry (DUDI), Yayasan nirlaba, ogranisasi multilateral, institusi pemerinta, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), maupun perusahaan rintisan dan lainnya.
Magang juga dapat diarahkan pada program magang bersertifikat kompetensi sesuai profesi bidang studi mahasiswa, yaitu bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah mendapatkan legalitas dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dalam Program Magang yang tengah dirancang, model aktivitas magang dibagi menjadi tiga, diantaranya yakni magang, microcredentials, dan kolaborasi.
Magang yakni penguasaan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia industri melalui pengerjaan project atau pemecahan kasus pada sebuah posisi pekerjaan tertentu; Microcredentials yakni penguasaan skil-skil praktis melalui short course yang tersedia pada platform online yang telah dikurasi untuk pemecahan project nyata yang memberikan dampak tertentu; dan Kolaborasi yakni penguasaan keterampilan yang relevan dengan dunia professional melalui pengajaran kolaboratif yang dilakukan oleh dosen dengan praktisi industri aktif.
Prof Sahiron menegaskan, komitmen untuk mengawal Program Magang yang nantinya dapat menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menata jenjang karier bagi yang ingin terjun langsung ke dunia kerja. Hal ini pun berangkat dari kegelisahaan para mahasiwa PKIN yang muncul dari berbagai saluran terkait program magang layaknya perguruan tinggi negeri (PTN).
"Saya secara pribadi punya konsern itu, punya konsern membantu, mengarahkan mahasiswa-mahasiswi yang ingin langsung memiliki skill pekerjaan dan juga pada saatnya bekerja setelah lulus," tutur Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini. (tribunnews/fin)