Sentuhan rempah ala Timur Tengah, baik dalam makanan maupun minuman sangat populer. Seperti teh karak yang mulai menarik perhatian dan banyak diminati.
Budaya minum teh sudah berlangsung sejak ratusan bahkan ribuan tahun silam di dunia. Setiap negara, wilayah, dan daratan memiliki gayanya sendiri dalam meracik dan menikmati teh yang hangat.
Salah satu racikan teh populer berasal dari Timur Tengah. Bukan hanya sekadar daun teh tetapi banyak penggunaan bahan tambahan yang dipercaya membuat teh jadi lebih berkhasiat dan nikmat untuk diseruput.
Akhir-akhir ini nama teh karak atau karak chai mulai populer. Tetapi siapa yang menyangka bahwa di balik rasanya yang pekat berempah ada keunikan dalam segelas teh karak.
Baca juga: Nyaris Jadi Pengacara, Chef Ini Restonya Justru Raih Bintang Michelin
![]() |
Teh karak adalah teh yang kuat dengan sentuhan rempah khas di dalamnya. Teh karak dianggap oleh ahli sejarah berasal dari tradisi konsumsi Masala Chai di India.
Minuman ini dipercaya sebagai racikan minuman kesukaan penduduk di Teluk Persia. Teh karak yang disajikan secara hangat dicari karena memberikan kenyamanan dna kehangatan pada tenggorokan maupun tubuh setelah diminum.
Teh karak tak sekadar dianggap sebagai minuman hangat yang menyegarkan saja. Tetapi racikan minuman ini menjadi perlambang dari beberapa tradisi yang awamnya dilakukan di Timur Tengah.
Teh karak atau karak chai seringkali disamakan dengan masala chai. Masala chai adalah racikan teh berempah asal India yang popularitasnya sampai ke Teluk Persia dan sebagian dataran Timur Tengah.
Tetapi antara masala chai dan teh karak, keduanya memiliki karakter yang berbeda. Teh karak diakui memiliki rasa yang lebih kuat jika dibandingkan dengan masala chai namun menggunakan rempah yang lebih sedikit.
Teh karak hanya menyajikan teh berempah dengan fokusnya mengutamakan rasa teh hitam yang pekat. Begitu pula dengan jenis susu yang digunakan oleh teh karak adalah susu evaporasi semnetara masala chai menggunakan susu segar.
Banyak yang percaya bahwa teh karak atau karak chai berakar dari kebiasaan minum teh di Asia Selatan. Popularitasnya teh karak konon diperkenalkan oleh para pekerja Asia Selatan di Teluk Persia.
Namun masala chai yang dibuat telah mengalami penyesuaian. Tehnya ditambahkan dalam jumlah yang lebih banyak sehingga menghasilkan rasa teh yang lebih pekat.
Tujuannya adalah menyesuaikan dengan citarasa rasa penduduk setempat yang terbiasa minum teh pekat. Sejak saat itu teh karak mulai disajikan di rumah-rumah, kafe-kafe, restoran, bahkan kini racikan tehnya telah mendunia dan dikenal lebih banyak orang.
![]() |
Teh karak juga dikenal dengan sebuah karak chai. Ada arti dan makna dari penamaan racikan teh tersebut tidak hanya sekadar sebutan dari warga setempat saja.
Dalam bahasa Hindi/Urdu katah chai berarti teh yang ditemukan di banyak budaya. Sementara nama 'karak' berarti kuat atau pekat untuk menggambarkan karakter tehnya.
Sehingga penggabungan chai dan karak dimaksudkan sebagai racikan teh yang menonjolkan kepekatan rasa dalam segelas seduhannya. Berbeda dengan masala chai yang secara makna lebih condong berarti teh berempah, walaupun sebutannya juga bisa digunakan untuk teh karak.
Bahan dasar teh karak yang menggunakan teh hitam memiliki nutrisi dan manfaat yang baik untuk tubuh. Sebagaimana teh pada umumnya, teh karak mempunyai kandungan antioksidan alami.
Takaran penggunaan tehnya yang banyak membuat asupan komponen antioksidannya juga diterima dengan banyak oleh tubuh. Salah satunya adalah polifenol yang mampu mengatasi inflamasi pada tubuh manusia.
Selain itu racikan rempah seperti jahe dan kapulaga yang dicampurkan memiliki komponen antibakteri. Dipercaya bahwa menikmati teh karak dapat menjaga kesehatan pencernaan, sirkulasi oksigen, dengan pembuktian racikan teh ini yang telah digunakan untuk pengobatan alternatif di Tibet sejak zaman dahulu.