Nextren.com - Di tengah perkembangan teknologi yang kian pesat, kecerdasan buatan (AI) kini merambah ke ruang-ruang paling personal dalam hidup kita—termasuk dapur.
Jika dulu memasak mengandalkan intuisi, pengalaman, atau resep turun-temurun, kini bantuan digital bisa hadir dalam genggaman tangan.
Dengan kemampuan memahami konteks, mengenali gambar, hingga memberikan saran personal, AI menawarkan pendekatan baru yang revolusioner dalam proses memasak sehari-hari.
Tidak lagi sekadar asisten, kecerdasan buatan kini bisa menjadi sous chef digital yang siap membantu di setiap langkah.
Menggunakan AI Untuk Cari Inspirasi
Banyak orang sering mengalami kebingungan saat harus memutuskan, "Mau masak apa hari ini?" Keterbatasan bahan atau waktu sering menjadi kendala.
Di sinilah fitur AI seperti yang ada pada Samsung Galaxy S25 Series, yang dilengkapi teknologi Google Gemini, membuktikan keunggulannya.
Pengguna cukup memotret bahan-bahan yang tersedia di dapur.
Selanjutnya, AI akan menganalisis gambar tersebut dan memberikan rekomendasi resep sesuai dengan bahan yang dimiliki.
Tak hanya itu, pengguna juga bisa memberikan perintah dalam bahasa sehari-hari seperti “Carikan ide makanan dari bahan ini untuk 4 orang,” dan AI akan merespons secara kontekstual dan relevan.
“Dengan dukungan Google Gemini, Galaxy S25 Series siap jadi solusi buat siapa saja yang sering bingung harus masak apa ketika di rumah,” ungkap Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia.
AI untuk Perhitungan Porsi dan Gramasi
Presisi dalam memasak bukan hanya milik para chef profesional.
Fitur estimasi porsi dan gramasi dari Galaxy AI memungkinkan pengguna mengetahui secara akurat berapa banyak porsi yang dapat dibuat dari bahan yang tersedia.
Ini tidak hanya mengurangi potensi pemborosan, tetapi juga membantu dalam pengaturan gizi dan porsi yang lebih sehat.
Menurut Cheryl Gunawan, juara MasterChef Indonesia Season 9, fitur ini sangat mempersingkat waktu persiapan.
“Biasanya, untuk cek gramasi dari bahan-bahan makanan, aku harus menimbang satu per satu. Sekarang cukup foto bahan, diskusi dengan AI, dan masakan aku bisa jadi dalam waktu yang lebih singkat,” ungkapnya.
Kemampuan ini sangat berguna, terutama saat memasak untuk banyak orang di momen-momen spesial seperti Ramadan dan Lebaran, di mana efisiensi menjadi kunci.
Tidak bisa dimungkiri, memasak kini juga menjadi bentuk ekspresi diri dan konten visual.
Banyak pengguna media sosial memamerkan hasil kreasi dapurnya dalam bentuk foto dan video.
Galaxy S25 Series menawarkan kamera 50MP Macro dan fitur 10-bit HDR untuk menghasilkan foto makanan yang kaya detail dan warna.
Ditambah fitur Auto Trim yang memungkinkan pemotongan video secara otomatis, proses pembuatan konten menjadi lebih cepat dan mudah, tanpa perlu aplikasi tambahan.
“Aku juga ajak Gemini untuk diskusi soal ide plating yang cocok dengan masakan yang aku buat,” kata Cheryl.
“Begitu aku dapat rekomendasi yang oke, aku langsung terapin dan ambil foto yang banyak untuk kemudian aku sortir untuk di-post.”
Lebih dari sekadar efisiensi, kehadiran AI di dapur membuka jalan untuk menciptakan momen-momen yang lebih bermakna bersama keluarga.
Teknologi ini membantu pengguna mempersiapkan makanan dengan lebih santai, memungkinkan lebih banyak waktu untuk berbagi cerita dan tawa di meja makan.
AI tidak menggantikan sentuhan manusia dalam memasak, tapi justru memperkaya pengalaman kuliner secara keseluruhan.