Isak Tangis dan Hymne Guru Sambut Kedatangan Jenazah Rosalia Rerek Sogen di NTT
Endra Kurniawan March 25, 2025 06:38 PM

TRIBUNNEWS.COM, Flores Timur, NTT – Jenazah Rosalia Rerek Sogen, seorang guru muda yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, tiba di Bandara Gewayantana Larantuka, Flores Timur, pada Selasa sore, 25 Maret 2025.

Rosalia, yang berusia 30 tahun, telah mengabdi hampir dua tahun di pedalaman Papua.

Jenazah Rosalia diberangkatkan dari Jayapura, lalu transit di Ambon sebelum akhirnya tiba di Flores Timur.

Setibanya di bandara, jenazah disambut dengan isak tangis oleh keluarga, ratusan guru berseragam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), serta pejabat daerah termasuk Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur, Forkopimda, dan masyarakat setempat.

Penghormatan Terakhir

Setelah disambut di Bandara Gewayantana, jenazah Rosalia diantar ke Kantor Bupati Flores Timur untuk menerima penghormatan secara resmi dari pemerintah daerah.

Penghormatan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian Rosalia sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang gugur di tanah Papua.

Dari Kantor Bupati, jenazah kemudian diantar ke rumah duka di Lewotala, Kecamatan Leolema.

Dalam suasana haru, sebuah mobil putih membawa peti jenazah yang terbungkus plastik bening, diiringi dengan lagu Hymne Guru.

Pernyataan Teman Sejawat

Maria Natalia Ana Yusti, 35, salah satu guru yang hadir, menyatakan keprihatinan mendalam atas nasib tragis yang menimpa Rosalia.

"Rosalia berjiwa besar dan mulia karena mendedikasikan hidupnya sebagai guru yang mencerdaskan generasi bangsa, meskipun di tempat berbahaya seperti pegunungan Papua. Jiwanya sangat besar, tetapi sebagai guru dan sesama perempuan, kami sangat sakit hati," ungkap Natalia.

(Tribunflores.com/Paul Kabelen)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.