Berperan Membentuk Karakter Bangsa, Kebudayaan Islam harus Diinternalisasi ke Pendidikan
Eko Sutriyanto March 25, 2025 10:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Kebudayaan Islam dinilai memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa, terutama di tengah arus globalisasi yang semakin tak terbendung. 

Oleh karenanya, Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah, Hetifah Sjaifudian, menyebut nilai-nilai Islam harus terus diinternalisasi dalam sistem pendidikan agar tercipta generasi yang jujur, sabar, dan menghormati sesama. 

“Dengan kebudayaan Islam, kita bisa membangun masyarakat yang lebih harmonis dan saling tolong-menolong,” katanya, dalam Dialog Kebudayaan bertajuk Kebudayaan Islam dan Pendidikan: Membangun Generasi yang Beriman dan Berbudaya yang diselenggarakan DPP Pengajian Al Hidayah di Best Western Senayan, Jakarta, Sabtu (22/3/2026).

Sementara itu, Dewan Penasehat DPP Pengajian Al-Hidayah, Sri Suparni Bahlil menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga membangun jati diri yang berakar pada nilai-nilai luhur.

 “Sebagaimana dikatakan Bung Karno, ‘Kita harus mendidik anak-anak kita agar mereka menjadi manusia yang berbudaya, berkarakter, dan berpikiran merdeka’,” ujarnya.

Acara dilanjutkan diskusi dengan narasumber Itje Chodidjah. Dalam pemaparannya, Itje menyoroti pentingnya kolaborasi antara sekolah dan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai budaya. 

Ia juga menekankan pentingnya menjaga wibawa guru di mata anak-anak. “Jangan pernah membicarakan kekurangan guru di depan anak, karena itu akan mengurangi kepercayaan mereka pada pendidik,” jelasnya.

Diskusi harus diakhiri ketika azan magrib berkumandang. Acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama, shalat magrib berjamaah, dan makan malam. 

Sebagai penutup, seluruh peserta dan panitia melakukan sesi foto bersama, mengabadikan momen dalam suasana kebersamaan dan refleksi akan pentingnya kebudayaan Islam dalam membentuk karakter bangsa. (Hasiolan EP/Tribunnews.com)

 


 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.