TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) telah menginisiasi penyediaan 6.180 Posko Masjid Ramah di sepanjang jalur mudik Lebaran 1446 H/2025 M. Fasilitas ini tersebar di 23 provinsi dan dirancang untuk memberikan pelayanan optimal bagi para pemudik.
Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Abu Rokhmad, posko-posko tersebut akan beroperasi selama 24 jam dengan menyediakan berbagai fasilitas penunjang.
"Selain toilet dan tempat wudu yang terjaga kebersihannya, pemudik juga dapat beristirahat sejenak atau menikmati hidangan takjil secara gratis," jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Inisiatif ini merupakan respons atas instruksi Menteri Agama Nasaruddin Umar agar Kemenag turut berkontribusi dalam memastikan kenyamanan perjalanan mudik. "Kami terus berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag provinsi serta Badan Kemakmuran Masjid (BKM) setempat untuk memperluas jangkauan layanan," tambah Abu Rokhmad.
Berikut sebaran per provinsi Posko Masjid Ramah di Jalur Mudik:
1. Aceh (261 Posko Masjid Ramah di Jalur Mudik)
2. Riau (510)
3. Sumatera Barat (604)
4. Jambi (150)
5. Sumatera Selatan (381)
6. Bangka Belitung (119)
7. Bengkulu (47)
8. Lampung (85)
9. Banten (125)
10. Jawa Barat (1.002)
11. Jawa Tengah (429)
12. DI Yogyakarta (207)
13. Jawa Timur (394)
14. Kalimantan Selatan (556)
15. Kalimantan Utara (11)
16. Kalimantan Timur (407)
17. Sulawesi Barat (47)
18. Sulawesi Selatan (307)
19. Sulawesi Utara (166)
20. Gorontalo (173)
21. Sulawesi Utara (166)
22. NTT (32)
23. Papua (12)
Adapun provinsi lain seperti Aceh, Riau, dan Sulawesi Selatan juga turut berkontribusi dengan jumlah posko bervariasi.
Abu Rokhmad menekankan bahwa program ini bersifat dinamis. "Jumlah posko terus bertambah seiring dengan partisipasi masyarakat, baik dalam bentuk donasi makanan, minuman, perlengkapan ibadah, maupun relawan," ujarnya.
Kebijakan ini sejalan dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2025, yang mendorong masjid untuk buka 24 jam selama periode mudik. Melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, Kemenag berharap layanan ini dapat meringankan perjalanan mudik tahun ini. (*)