Pura Agung Jagat Natha Banjarmasin Bersiap Sambut Nyepi, Ada Melasti Hingga Pawai Ogoh-Ogoh
Budi Arif Rahman Hakim March 27, 2025 12:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tinggal menghitung hari, umat Hindu yang ada di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) bakal merayakan Hari Suci Nyepi 1947 Saka.

Berbagai persiapan rangkaian dilakukan di Pura Agung Jagat Natha yang berlokasi di Jalan Veteran, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Rabu (26/3/2025) siang.

Sejumlah orang mulai sibuk merenovasi dan mempercantik kawasan pura. Sebab dalam beberapa hari kedepan, Pura Agung Jagat Natha bakal banyak kendatangan umat Hindu dari Banjarmasin dan sekitarnya untuk mengikuti prosesi nyepi.

Wakil Ketua Pengerus Pura Agung Jagat Natha, I Made Supana mengatakan, selain persembahyangan, rangkaian perayaan Nyepi pada tahun ini salah satunya pawai ogoh-ogoh.

Pawai rencananya dilaksanakan pada Jumat (28/3) sore, berlokasi di depan Pura Agung Jagat Natha.

Ia mengungkapkan, pembuatan patung ogoh-ogoh telah dikerjakan secara gotong royong sejak sekitar sebulan yang lalu. 

Made Supana mengatakan, rangakain perayaan Nyepi 2025 di pura telah dimulai sejak beberapa waktu lalu.

Di awali dengan aksi sosial donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, ceramah agama, bersih-bersih lingkungan, dan giat boga sewanan berupa pembagaian takjil kepada umat muslim yang menjalankan puasa.

“Kami memberikn makanan kepada warga Banjarmasin yang kebutulan lewat di depan pura, untuk sekedar berpartisipasi dalam rangak Ramadan,” ujarnya.

Kemudian pada Rabu (26/3/2025), dilakukan kegiatan Melasti atau upacara pembersihan peralatan pura ke sumber air. Untuk di Banjarmasin, pembersihan dilaksanakan di depan Pura Agung Jagat Nata.

Berikutnya pada Jumat (28/3/2025), dilaksanakan kegiatan Tawur Agung Kesanga yang berdasarkan kepercayaannya umat Hindu bertujuan menyucikan alam semesta.

Masih di hari yang sama, dilaksanakan pawai ogoh-ogoh yang berlokasi di depan Pura Agung Jagat Nata.

Dijelaskan, ogoh-ogoh sendiri merupakan simbol dari sosok jahat dan mengganggu dalam kepercayaannya umat Hindu. Setelah diarak, patung ogoh-ogoh kemudian dipralina seperti dibakar atau dihancurkan. 

“Itu sebagai simbol kita menghilangkan makhluk-makhluk yang menggangu dalam kehidupan kita, sehingga keseimbangan ini terus tercipta,” kata Supana.

Setelah pawai ogoh-ogoh, puncaknya pada sore hari, umat Hindu di Banjarmasin akan menggelar sembahyang bersama di pura.

Lalu hari Nyepi pada Sabtu (29/3/2025), umat Hindu akan melaksanakan prosesi Catur Brata Penyepian.

Supana menjelaskan, terbagi menjadi empat berdasarkan kepercayaannya umat Hindu. Pertama, Amati Karya yang berarti tidak bekerja secara fisik melainkan memusatkan diri kepada tuhan.

Kedua, Amati Geni, tidak menyalakan api atau kompor yang secara rohani tidak mengobarkan api kemarahan.

Ketiga, Amati Lelanguan, tidak menikmati hiburan, fokus mengendalikan diri misalnya membaca kitab suci. Dan yang terakhir Amati Lelungan, tidak bepergian.

“Catur Brata itu dilaksanakan selama 24 jam, mulai matahari terbit sampai keesokan harinya sesasat setelah matahari terbit, puasa tanpa makan minum, tidak bepergian selama 24 jam, katanya.

Kemudian pada Minggu (30/3/2025) setelah Catur Brata selesai, umat Hindu akan saling mengunjungi untuk saling bermaaf-maafan.

“Dan untuk penutup bermaaf-maafan secara umun dilaksanakan tanggal 10 Mei, menghadirkan umat di Banjarmasin, Banjarbaru, Pelaihari, Batola, dan mengharapkan bapak Wali Kota nanti hadir memberikan sambutan,” tutupnya. (riz)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.