Tumpukan Sampah di TPS di Keluhkan, Omzet Pedagang Anjlok
Hari Widodo March 28, 2025 08:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tumpukan sampah tak hanya menimbulkan dampak pada keindahan, polusi dan kesehatan, namun juga menganggu arus lalu lintas dan perekonomian setempat.

Sebagaimana di Jalan HKSN, Banjarmasin Utara. Ahmad, pedagang ikan dan ayam yang rumah dan tempat jualannya dekat dengan tumpukan, mengeluhkan kondisi tersebut.

“Sampah itu sudah menumpuk sekitar setengah bulan terakhir. Walaupun diangkut, paling cuma ada satu truk yang mengangkut, sedangkan sampahnya sudah menggunung,” ujarnya.

Ironisnya, akibat sampah, usaha Ahmad turun omset hingga 50 persen, karena pembeli enggan berbelanja di lokasi yang berbau dan berlalat tersebut.

Menurut Ahmad dan juga warga lainnya, tumpukan sampah sebanyak itu diduga bukan hanya warga kawasan HKSN dan sekitarnya, tapi juga dari luar kawasan.

Ahmad mengatakan, ia beberapa kali melihat mobil pikap, motor roda tiga menurunkan sampah di situ, artinya sampah dibawa dari lokasi asal yang bukan dari HKSN.”Bahkan ada  yang membuang karung berisi kotoran sapi dan meletakan di depan kios saya,” keluh Ahmad.

Ahmad mohon pemerintah segera menuntaskan permasalahan sampah ini sebelum Lebaran.

Sementara kondisi di TPS di Pasar Sentra Antasari, sampah sebagian besar organik seperti sayur dan buah yang sudah membusuk. Tak sedikit juga keranjang kayu dibuang di TPS.

Tumpukan sampah juga mempersempit akses keluar masuk kendaraan di pasar.

Salah seorang pedagang, Marnadi mengatakan, tumpukan sampah sudah sejak sekitar dua minggu terakhir. Ia juga menyebut sampah yang ada di TPS tak pernah habis diangkut dan setiap hari makin bertambah. “Ini sudah sekitar setengah bulan, diangkut tapi sedikit-sedikit,” katanya.

Pedagang sayur ini mengeluhkan aroma tak sedap dari sampah yang berpengaruh terhadap dagangannya. ”Orang lewat saja susah, dan aromanya bukan main,” keluh Marnadi.

Marnadi juga menyebut sampah yang ada di TPS Pasar Antasari bukan hanya berasal dari pasar, tetapi juga dari sampah rumah tangga yang dibuang di sana.

Hal ini sebagaimana diakui Dani, warga Pasar Binjai Banjarmasin yang kini kesulitan membuang sampah rumah tangga ke TPS Pasar Sentra Antasari. Sampah yang sudah hampir 3 pekan tak kunjung dibuang karena adanya larangan membuang sampah dari petugas.

“Biasanya membuang sampah satu minggu sekali di TPS Pasar Sentra Antasari Banjarmasin, tapi adanya larangan membuang sampah, sampahnya makin hari tambah banyak dan bingung membuang kemana. Ini sampah sudah hampir 3 pekan,” ujarnya.

Dani mengatakan biasanya warga membuang sampah di lokasi yang telah disediakan pemerintah, kini dilarang bagi masyarakat umum. Hanya pedagang di sana yang diperbolehkan membuang sampah.

“Saya bersama warga bingung mau buang sampah kemana, karena adanya larangan itu. Ada yang bilang jika warga diluar pasar buang sampah ditempat itu bayar denda. Sampai terpikir mau buang ke area persawahan aja,” katanya. (riz/dea)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.