Bukber HUT IMI ke-119 Tahun dan Santuni Anak Yatim, Bamsoet Ajak Tingkatkan Kepedulian Sosial
Content Writer March 28, 2025 04:40 PM

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus anggota DPR RI dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengingatkan bulan Ramadan tidak hanya momentum untuk meningkatkan ibadah pribadi, tetapi juga sebagai waktu strategis untuk meningkatkan rasa empati serta berbagi kepada masyarakat yang kurang beruntung.

Di tengah kondisi ekonomi global yang terus menghadirkan tantangan, dari peningkatan angka kemiskinan, meningkatnya pengangguran hingga ketimpangan distribusi pendapatan, bulan Ramadhan membuka peluang bagi masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan solidaritas sosial melalui berbagai inisiatif berbagi.

"Ramadhan menjadi momentum berharga untuk meningkatkan kepedulian sosial terhadap sesama. Melalui empati dan berbagi, setiap individu dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Mari kita jadikan Ramadhan sebagai titik tolak untuk saling membantu dan menunjukan cinta kasih kepada mereka yang kurang beruntung," ujar Bamsoet saat buka puasa bersama perayaan HUT IMI ke-119 dan santunan anak yatim, di Kantor Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kawasan GBK Senayan Jakarta, Kamis (27/3/2025).

Hadir antara lain Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia, Hengky Silatang; Wakabid KONI Pusat, Yan Mulia Abidin; Dewan Pembina IMI Pusat, Komjen Pol. (Purn) Nanan Soekarna; Dewan Pengawas IMI Pusat, Jeffry JP; Wakil Ketua Umum IMI Pusat, Ananda Mikola, Junaidi Elvis, Effendy Gunawan, M. Riyanto, Sadikin Aksa dan Rifat Sungkar; Direktur Lingkungan Hidup IMI Mobilitas, Dharma Mangkuluhur Tommy Suharto; Ketua IMI DKI Jakarta, Ketua IMI Banten, Ketua IMI Sultra serta para pengurus IMI Pusat, dan lainnya.

Bamsoet menjelaskan, kemiskinan dan kesenjangan masih menjadi persoalan mendasar bangsa Indonesia saat ini. Tingkat kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi, serta adanya ketimpangan distribusi kekayaan antara segelintir orang kaya dan jutaan penduduk kurang mampu menimbulkan tekanan sosial yang signifikan. 

"Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan bahwa 9.03 persen penduduk Indonesia atau sekitar 25,22 juta orang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kondisi ini semakin menekankan perlunya aksi nyata untuk meringankan beban ekonomi mereka yang hidup dalam kemiskinan," kata Bamsoet.

Lebih lanjut ia menambahkan, melalui aksi berbagi akan menjadi penguat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman. Dengan berbagi kepada sesama, egoisme dapat diminimalisir dan rasa solidaritas dapat diperkuat.

Momen berbagi di bulan Ramadan dapat menjadi pengingat akan pentingnya toleransi dan saling menghormati antar umat beragama, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis. 

"Data dari Kementerian Agama Republik Indonesia menunjukkan bahwa 87,18% masyarakat Indonesia merayakan Ramadhan. Sehingga bulan Ramadhan memiliki potensi luas untuk menyebarkan nilai-nilai kedamaian dan kepedulian. Melalui kepedulian sosial yang meningkat, diharapkan bangsa Indonesia dapat bersatu lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada," pungkas Bamsoet. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.