Bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar bagian tengah, dan getarannya dirasakan hingga negara tetangga seperti Thailand dan China. Bangunan setinggi 30 lantai di Bangkok ambruk akibat getaran gempa ini.
Melansir AFP, Jumat (28/3), Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkapkan bahwa pusat gempa bumi berada di area berjarak 16 kilometer, sebelah barat laut Kota Sagaing. Gempa terjadi pada pukul 12.50 waktu setempat.
Pusat gempa disebut ada di kedalaman 10 kilometer dari permukaan Bumi. Getaran gempa menimbulkan kepanikan hingga kawasan ramai di Kota Bangkok.
Guncangan gempa juga terasa di Yunnan, China bagian barat daya. Laporan badan gempa Beijing mencatat guncangan yang dirasakan berkekuatan magnitudo 7,9.
Junta Myanmar menyebut sebanyak 144 korban tewas akibat gempa. Mereka meminta bantuan asing untuk menanggulangi bencana ini.
|
AFP dan CNN melaporkan gedung tersebut terletak di kawasan Chatuchak Park, utara Bangkok. Gedung setengah jadi itu hancur menjadi puing-puing dan balok logam ringsek parah.
Gedung itu ambruk dalam hitungan detik setelah guncangan gempa terasa. Otoritas darurat Thailand menyebut ada 50 orang di dalam gedung.
Menurut Institut Nasional untuk Kedokteran Darurat, ada sekitar 43 pekerja terjebak di dalam reruntuhan gedung. Tujuh pekerja yang berhasil dievakuasi mengalami luka-luka.
Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra langsung menggelar rapat darurat lantaran guncangan gempa memicu kepanikan publik di negaranya.
|
Laporan badan gempa Beijing mencatat guncangan yang dirasakan berkekuatan magnitudo 7,9. Sejauh ini, belum diketahui adanya kerusakan parah dan korban jiwa akibat gempa kuat ini di Yunnan.
Tercatat gempa bumi relatif umum terjadi di Myanmar, di mana enam gempa kuat berkekuatan magnitudo 7 atau lebih mengguncang negara itu antara tahun 1930 hingga tahun 1956 silam di dekat Sesar Sagaing. Sesar itu membentang dari utara ke selatan melintasi bagian tengah negara tersebut.