Konsumsi makanan ultra proses perlu dibatasi karena berisiko serius untuk kesehatan. Pakar menyebut dampak konsumsi 7 makanan ultra proses ini lebih buruk dari yang dibayangkan.
Ultra-processed foods (UPF) atau makanan ultra proses adalah makanan yang melalui proses produksi panjang di pabrik. Biasanya mengandung bahan tambahan pangan yang jika dikonsumsi berlebihan berkaitan dengan risiko kesehatan dalam jangka panjang.
Contoh makanan ultra proses adalah keripik kentang, biskuit, permen, minuman soda, aneka minuman kemasan, nugget, sosis, kornet, dan banyak lainnya. Konsumsinya disebut bisa memicu penyakit jantung, obesitas, hingga kanker.
Pakar kesehatan Neha Sachdev menerangkan, "Makanan yang diproses secara berlebihan diubah dari bentuk alaminya. Ini membuat makanan punya tampilan lain atau bisa awet lebih lama."
Hindari 7 makanan ultra proses seperti yang diungkap Eat This, Not That! (12/3/2025) berikut ini karena dampaknya lebih buruk dari yang diperkirakan:
Di supermarket sering kali dijual roti tawar yang cocok dijadikan stok makanan praktis. Namun, waspadai konsumsinya karena roti ini ditambahkan banyak bahan aditif tak sehat, sekalipun yang jenisnya organik atau 'whole-grain'.
Ahli gizi Lindsey Wohlford mengungkap, "Jika roti atau produk lain telah ditambahkan bahan pengawet untuk memperpanjang masa simpan, maka kemungkinan besar produk tersebut merupakan makanan ultra proses."
![]() |
Banyak orang kini beralih minum susu nabati (plant-based milk) karena alasan intoleransi laktosa yang ada pada susu sapi atau hanya karena lebih suka rasa susu nabati. Sayangnya produk ini tidak sesehat yang dibayangkan banyak orang.
Banyak susu nabati kemasan ditambahkan bahan aditif dan pengawet. Ahli gizi Kimberly Spatola bilang sepatutnya waspadai bahan tambahan berupa karagenan dan gula yang menghasilkan profil rasa manis mirip susu sapi.
"Jadi banyak produk susu nabati mencoba meniru (susu sapi) dengan menambahkan gula. Sebaliknya, saya selalu merekomendasikan susu nabati tanpa pemanis dan tanpa rasa," ujarnya.
Sereal yang sering dikonsumsi saat sarapan merupakan contoh makanan ultra proses populer. Sekalipun dilabeli "sehat", produk ini sangat mungkin ditambahkan pewarna, gula, dan bahan tambahan lain.
"Banyak sereal diproses berlebihan. Makanan ini mengandung maltodekstrin, protein dan serat olahan, serta pewarna. Di sisi lain, gandum hanya mengandung satu bahan: gandum!" kata para pakar kesehatan kepada The Conversation.
![]() |
Kentang goreng beku seharusnya hanya terdiri dari irisan kentang, minyak, dan garam. Namun faktanya, kebanyakan produk kentang goreng beku yang dipasarkan di supermarket diberi banyak bahan tambahan tidak sehat.
Ahli gizi Dana Angelo White bilang, "Kentang goreng beku tetaplah digoreng! Lebih buruk lagi, banyak merek menggunakan lemak trans dan minyak kelapa sawit yang tidak ideal untuk kesehatan jantung. Meskipun kentang goreng perlu sedikit garam, banyak merek kentang goreng kemasan mengandung setidaknya 15% dari rekomendasi harian natrium per porsi."
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Yogurt identik sebagai camilan sehat kaya probiotik, tapi yang ada di pasaran sering kali ditambahkan bahan aditif dan perasa buatan yang membuatnya tergolong makanan ultra proses.
Ahli gizi Julie B. Kramer mengungkap, "Tidak mengherankan sekitar 60% kalori dari pola makan kebanyakan orang Amerika berasal dari makanan ultra proses. Jumlah tertingginya berasal dari minuman dan produk manis lainnya."
![]() |
Minuman soda kini dipasarkan dalam versi 'diet' dimana kalorinya disebut lebih rendah. Namun bukan berarti produk ini benar-benar lebih sehat. Ahli gizi Jinan Banna bahkan mantap menyebut soda sebagai produk ultra proses yang tidak akan pernah dikonsumsinya.
"Soda tidak memiliki nilai gizi apa pun selain kalori dalam bentuk gula. Jadi, soda adalah kalori kosong, yang tidak memberi kita nutrisi apa pun yang kita butuhkan," ujarnya.
Margarin bukanlah alternatif sehat untuk mentega. Margarin merupakan sumber lemak jenuh yang signifikan. Konsumsinya berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kolesterol darah.
Margarin, yang terbuat dari lemak dan minyak nabati, konon lebih menyehatkan jantung. Namun, tidak semua margarin dibuat sama. Sebagian besar margarin mengandung minyak nabati yang tidak sehat agar teksturnya tetap padat.