Kapan Puasa Syawal 2025? Ini Jadwal, Bacaan Niat, Tata Cara, dan Manfaatnya
GH News March 31, 2025 09:05 PM

Berikut jadwal puasa Syawal 2025, lengkap dengan bacaan niat, tata cara, dan manfaatnya.

Puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim setelah menyelesaikan puasa wajib Ramadan. 

Puasa ini dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal.

Puasa Syawal memiliki berbagai keutamaan dan manfaat, yang tidak hanya menyempurnakan puasa Ramadan, tetapi juga memberikan keberkahan dalam hidup.  

Jadwal Puasa Syawal 2025

Mengutip laman resmi Kemenag, puasa Syawal idealnya dilakukan persis setelah hari Raya Idul Fitri, yakni pada 27 Syawal. 

Seperti diketahui, 1 Syawal 1446 H atau 2025 M ini jatuh pada Senin (31/3/2025).

Oleh karena itu, puasa Syawal 2025 akan dimulai pada 2 Syawal yang jatuh pada Selasa, 1 April 2025.

Selama 6 hari, sehingga puasa Syawal 2025 dapat dilaksanakan hingga Minggu, 6 April 2025.

Bacaan Niat Puasa Syawal

نويت صوم شهر شوال سنة لله تعالى

Artinya :

“Saya niat puasa bulan Syawwal , sunnah karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Puasa Syawal

Tata cara puasa Syawal sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tata cara puasa wajib Ramadan. 

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan puasa sunnah ini:

Puasa Syawal dimulai dengan niat di malam hari atau sebelum fajar pada hari pertama puasa. Niat ini tidak perlu dilakukan setiap hari jika puasa dilaksanakan berturutturut.

Seperti puasa Ramadan, selama menjalankan puasa Syawal, seseorang harus menjaga diri dari halhal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan perbuatan yang membatalkan puasa lainnya.

Berbuka puasa Syawal dilakukan setelah matahari terbenam, sebagaimana puasa lainnya. 

Jangan lupa untuk berbuka dengan doa yang sesuai dan dilanjutkan dengan makan secukupnya.

Manfaat Puasa Syawal

Berikut beberapa manfaat Puasa Syawal yang dikutip dari sumsel.kemenag.go.id:

1. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.

2. Puasa Syawal dan Sya’ban bagaikan shalat sunnah rawatib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan. 

Karena pada hari kiamat nanti perbuatanperbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatanperbuatan sunnah. 

3. Dengan puasa enam hari pada bulan Syawal di antara ciri puasa Ramadhannya diterima oleh Allah.

karena apabila Allah menerima amal ibadah seseorang, Allah akan memudahkan orang tersebut untuk melakukan amal shaleh lainnya.

Para ulama berkata “Pahala amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya.” 

Oleh karena itu, barang siapa yang mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal perbuatan pertama.

4. Membiasakan puasa setelah bulan Ramadhan adalah amalamal yang dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia tersebut selama dia masih hidup.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.