BSI Salurkan Zakat Rp 268,5 Miliar Melalui BAZNAS
GH News March 29, 2025 05:05 PM

PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menyerahkan hasil pengumpulan Zakat yang dilakukan perbankan sebesar Rp 268,5 kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.

Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta secara simbolis menyerahkan zakat kepada Ketua BAZNAS K.H Noor Achmad, dalam acara pelaksanaan zakat bertajuk Cahaya Zakat di Istana Negara, Jakarta pada Kamis sore (27/3). Penyerahan zakat tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Bob mengatakan jumlah zakat yang disalurkan ini menjadi komitmen perbankan sebagai institusi keuangan syariah untuk mengalokasikan 2,5% zakat dari perolehan laba operasional maupun zakat karyawan.

Selain itu BSI juga menyediakan berbagai metode untuk mempermudah pembayaran zakat nasabah. Di mana penghimpunan zakat melalui e-channel BSI hingga 19 Maret 2025 telah mencapai Rp 11,87 miliar secara year to date.

"Alhamdulillah, peningkatan zakat sejalan dengan pertumbuhan laba bersih Perusahaan yang solid. Karena laba tumbuh double digit maka pembayaran zakat pun sejalan," kata Bob dalam keterangan resminya, Kamis (29/3/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan bank syariah terbesar di RI ini sudah berkontribusi lebih dari 50% dari target pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang ditargetkan oleh BAZNAS selama Ramadan 2025/1446 H. Di mana BAZNAS telah menargetkan pengumpulan ZIS pada Ramadan tahun ini mencapai Rp 509,5 miliar atau naik 18,4% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 430 miliar.

Berkat itu BSI mengukuhkan posisi sebagai bank pembayar zakat terbesar di Indonesia dan menegaskan konsistensinya dalam memberikan kemanfaatan. Sejak berdiri pada 2021 hingga 2024 lalu, jumlah zakat yang diserahkan BSI kepada BAZNAS terus bertumbuh dengan total nilai mencapai Rp 787,5 miliar.

Nilai tersebut terdiri atas penyerahan zakat dari BSI kepada BAZNAS sebesar Rp 123,17 miliar pada 2021, kemudian Rp 173,06 miliar pada 2022, Rp 222,77 miliar pada 2023, dan terakhir Rp 268,5 miliar pada 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan berzakat merupakan upaya memperdalam rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas segala karunia yang kita dapatkan.

"Berzakat adalah cerminan sikap gotong royong dan upaya mengurangi ketimpangan sosial. Zakat adalah manifestasi keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan," kata Presiden.

Presiden pun mengatakan zakat ke depan dapat mengentaskan kemiskinan ekstrim di Tanah Air. Sebab, potensi zakat nasional masih sangat besar yaitu Rp 327 triliun. Sedangkan penerimaan tahun ini baru Rp 41 triliun. Menurut perhitungan pemerintah, kemiskinan absolut dapat diatasi hanya dengan anggaran sekitar Rp 30 triliun.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.