Tradisi Ontalan Saat Idul Fitri di Bondowoso, Begini Kata Ulama
GH News March 29, 2025 05:06 PM

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Ada berbagai macam tradisi di Indonesia dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran. Tak terkecuali di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. 

Tradisi itu di antaranya adalah ziarah kubur, mengantarkan jajan atau makanan ke rumah sanak saudara dan berbagai kebiasaan masyarakat lainnya. 

Salah satu tradisi yang akrab dengan lebaran adalah kebiasaan memberikan angpao atau uang kepada saudara yang bertamu ke rumah. Di Bondowoso tradisi ini dikenal dengan ontalan. 

Salah seorang warga Bondowoso, Ihsan menjelaskan, tradisi Ontalan ini sudah menjadi kebiasaan turun-temurun. 

Sanak saudara yang biasanya mendapatkan angpao atau Ontalan ini adalah anak kecil maksimal usia SMP, kemudian perempuan yang baru bertunangan. 

“Intinya yang tua memberi uang pada yang muda. Sebenarnya tergantung juga pada masing-masing, mau memberi uang pada siapa saja,” jelas dia. 

Besaran uang yang diberikan kata dia, cukup variatif. Mulai Rp 10 ribu per anak hingga Rp 50 ribu. “Kalau besaran tergantung kemampuan setiap orang juga,” jelas dia. 

Menurutnya, tradisi ini menjadi semacam keharusan setiap kali Hari Raya Idul Fitri.

“Semacam wajib gitu. Tapi menurut saya jangan memaksa, sesuaikan dengan kemampuan. Kalau ada ya ngasih, kalau gak ada ya jangan maksa,” ujar dia. 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bondowoso, KH. Asy'ari Pasha menjelaskan, bahwa tradisi ontalan sama dengan sedekah hanya beda nama saja. 

“Kalau sedekah itu memang dianjurkan dalam Agama Islam,” kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (21/3/2025). 

Justru sedekah akan membuat harta semakin berkah. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW: "Harta tidak akan berkurang karena sedekah" (HR. Muslim). 

Namun demikian, sedekah juga dilakukan tergantung kemampuan masing-masing. “Jadi tidak ada paksaan, agama itu memudahkan tidak memaksa,” jelas dia. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.