TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa dapat menjadi alternatif bagi pemudik untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalur Pantai Utara (Pantura) selama mudik Lebaran 2025.
"Harapan kita, jalur ini menjadi alternatif yang membantu mengurangi beban arus lalu lintas di Pantura," ujar Dody dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (29/3).
Kementerian PU terus memberikan perhatian terhadap jalur Pansela dengan melakukan preservasi jalan serta pencegahan longsor di titik-titik rawan. Selain itu, jalur ini juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
"Perekonomian di sekitar Pansela bisa ikut tumbuh, tidak hanya di jalur Pantura," tambahnya.
Kementerian PU juga mensosialisasikan keunggulan Jalur Pansela kepada masyarakat. Selain sebagai jalur alternatif yang lebih lengang, rute ini menawarkan pemandangan indah serta banyaknya destinasi wisata di sepanjang jalur.
"Masyarakat perlu tahu nilai tambah dari jalur ini. Ada banyak tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi sepanjang Pansela," jelas Dody.
Jalur Pansela melintasi lima provinsi di Pulau Jawa, dengan rincian Banten: Simpang Labuhan – Batas Jawa Barat (170,09 km), Jawa Barat: Batas Banten – Sindang Barang – Batas Jawa Tengah (416 km), Jawa Tengah: Batas Jawa Barat – Congot – Duwet – Glonggong (213,36 km), DI Yogyakarta: Congot – Legundi – Duwet (118,39 km), dan Jawa Timur: Panggul – Sendangbiru – Jarit – Puger – Glenmore (628,39 km).
Selain Pansela, Menteri PU juga mengajak pemudik untuk memanfaatkan jalan nasional non-tol guna mengurangi kepadatan di ruas tol utama, terutama di kawasan Cikampek.
Kementerian PU memastikan bahwa jalan nasional utama dalam kondisi mantap, bebas lubang, serta dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang optimal. Dengan opsi jalur yang lebih luas, perjalanan mudik diharapkan lebih lancar, aman, dan nyaman bagi masyarakat.(*)