TRIBUN-MEDAN.COM, SIMALUNGUN-Cahaya matahari siang menyorot permukaan air Sungai Bah Bolon, memantulkan kilauan yang kontras dengan ketegangan di wajah para pencari, Sabtu (29/3/2025).
Di tepian sungai, suara gemericik air bercampur dengan langkah-langkah tergesa para petugas, relawan, dan keluarga yang tak henti-hentinya menyusuri setiap jengkal aliran sungai.
Hari ini adalah hari kedua pencarian Haposan Sinaga, seorang pria yang diduga tenggelam sejak Jumat dini hari, 28 Maret 2025.
Berdasarkan kesaksian Romagiano Sembiring, penjaga toko buah di sekitar jembatan Perdagangan, ia melihat seorang pria turun dari becak sekitar pukul 05.00 WIB.
Pria itu berjalan perlahan ke arah jembatan, sebelum akhirnya menghilang dari pandangan. Beberapa jam kemudian, di tiang jembatan, hanya tersisa sepasang sandal cokelat dan sebuah topi—barang yang kemudian dikenali keluarga sebagai milik Haposan.
Sejak saat itu, harapan dan kecemasan bercampur di antara keluarga dan tim pencari. Kapolsek Perdagangan, AKP Ibrahim Sopi, S.H., M.H., bersama jajaran Polsek Perdagangan, Basarnas Simalungun, BNPB, serta masyarakat setempat turun langsung ke lokasi.
Mereka menggunakan perahu karet, tali, dan alat seadanya untuk menyisir setiap sudut sungai yang berarus deras.
“Kami akan terus mencari hingga menemukan korban, apa pun hasilnya,” ujar Kompol M. Manik, Kabag Ops Polres Simalungun, saat memberikan arahan kepada tim di lokasi.
Di tepian sungai, keluarga korban hanya bisa menunggu dengan doa dan harapan.
Mata mereka berkaca-kaca, setiap suara dari radio komunikasi para petugas membuat mereka mendekat, berharap ada kabar baik.
Pencarian masih terus dilakukan hingga sore ini, tetapi keberadaan Haposan Sinaga masih menjadi misteri yang menyisakan kegelisahan di hati banyak orang.(jun-tribun-medan.com).