Angka Peningkatan Mudik Lebaran via Darat hingga Udara
GH News March 30, 2025 09:04 AM
-

Nuansa mudik lebaran kian terasa menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 2025. Jumlah pemudik yang pulang ke kampung halamannya, baik melalui jalur darat hingga udara mengalami peningkatan seiring dekatnya hari kemenangan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya mengatakan puncak arus mudik, khususnya di Pulau Jawa, terjadi sejak Jumat (28/3) pagi. Puncak arus mudik diprediksi berlanjut hingga Sabtu (29/3).

"Untuk jalur tol dan jalur arteri kemungkinan puncak arus mudik pagi hari ini, mulai dari malam sampai dengan nanti subuh dan mungkin khusus untuk di Jawa karena menjadi tujuan mudik, mungkin antara jam 09.00, jam 10.00, itu akan mencapai puncaknya," ucap Kapolri usai meninjau mudik Stasiun Tugu, Yogyakarta, Jumat (28/3).

Khusus jalur darat sendiri, Polri bersama stakeholder terkait sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas mulai dari contraflow hingga one way nasional. Rekayasa dilakukan untuk memastikan arus mudik berjalan lancar.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menhub Dudy Purwagandhi hingga Menko PMK Pratikno sudah meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Stasiun Gambir hingga Terminal Pulo Gebang pada H-2 Lebaran 2025. Pemerintah mencatat adanya peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan transportasi umum. Berikut sebarannya:

Pemudik Naik Bus Meningkat 145 Persen

Jenderal Sigit mengungkap ada peningkatan jumlah masyarakat yang mudik menggunakan bus pada Lebaran 2025. Jenderal Sigit menyebut jumlahnya meningkat 145 persen.

"Masyarakat yang menggunakan bus tahun ini meningkat hampir 145 persen," kata Jenderal Sigit saat meninjau terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu (29/3/2025).

Kapolri cek situasi mudik di Terminal Pulo Gebang (dok. Humas Polri)

Untuk itu, Jenderal Sigit mengatakan peninjauan terminal penting dilakukan untuk memastikan kesiapan sopir hingga armada yang digunakan. Jika didapat adanya masalah, maka akan langsung dilakukan tindakan.

Jenderal Sigit menambahkan, bus yang beroperasi dan pengangkut pemudik rata-rata sudah memiliki sopir cadangan. Ia memastikan sopir bus sudah dites urine demi terciptanya mudik aman dan nyaman.

"Selain kesehatan, dilakukan cek urine (ke sopir) juga untuk mengecek apakah ada terdapat penggunaan narkoba, dan sampai saat ini alhamdulilah belum ada," tuturnya.

Pemudi Naik Pesawat Ikut Meningkat

Penumpang pesawat mengantre di counter check-in Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. InJourney Airports memproyeksikan pergerakan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 3,5 juta penumpang selama periode angkutan lebaran 2025. Jumlah tersebut meningkat 12% dibandingkan tahun lalu.
Selain pengguna bus, jumlah penumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga turut meningkat. Berdasarkan hasil peninjauan sementara, jumlah penumpang meningkat sebesar 4,9 persen dibanding Lebaran tahun lalu.

"Terjadi kenaikan penumpang sekitar 4,9 persen dibandingkan tahun 2024 pada saat mudik," Kata Jenderal Sigit di Bandara Soetta, Sabtu (29/3).

Jenderal Sigit mengatakan perjalanan terbanyak yakni dengan tujuan Kualanamu hingga Surabaya. Dalam tinjauannya itu, dirinya juga bertanya langsung kepada masyarakat terkait pelayanan di bandara.

"Rata-rata perjalanan terbanyak ke Kualanamu, kemudian ke Denpasar, kemudian ke Surabaya, ada juga yang ke Jogja, Palembang, sementara ke Pontianak juga ada," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, menjelaskan pelayanan di bandara tetap dilakukan optimal. Pihak bandara juga mengantisipasi agar tidak terjadi kepadatan atau antrean menyoal meningkatnya jumlah penumpang.

"Bisa teman-teman saksikan tidak ada kepadatan ataupun antrian yang terjadi di semua terminal. Jadi ini adalah salah satu inovasi dari Bandara Soekarno-Hatta untuk menjadikan Soekarno-Hatta sebagai world class airport," tuturnya.

Data Pemudik Naik Kereta

Kapolri saat mengecek situasi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat (dok. Humas Polri)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan tingkat keterisian penumpang arus mudik untuk moda transportasi kereta api belum sepenuhnya terisi. Menurut Jenderal Sigit, masih ada tempat duduk tersedia bagi calon penumpang.

"Kemudian juga dari data yang ada, karena memang saat ini masyarakat melaksanakan mudik, dan kemudian dari data yang kita lihat, bahwa untuk kereta api ini masih digunakan 86 persen, jadi masih ada sisa cukup banyak," kata Jenderal Sigit di Stasiun Gambir, Sabtu (29/3).

"Jadi bagi masyarakat ingin melaksanakan mudik hari ini dan juga nanti balik, dan ini yang balik, yang pesan tiket balik, masih separuhnya yang melaksanakan mudik," ungkapnya.

Jenderal Sigit mengatakan moda transportasi kereta api sangat bisa diandalkan, baik dari sisi kenyamanan, keamanan hingga ketepatan waktu. Dia mengatakan dengan menggunakan kereta api maka turut mengurangi beban di jalur darat saat arus mudik dan arus balik Lebaran.

Jenderal Sigit mengatakan tidak ada kejahatan yang terjadi di kereta api saat arus mudik Lebaran. Jenderal Sigit menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang bertugas sehingga pelaksanaan arus mudik dengan moda transportasi kereta api dapat berjalan aman.

"Tadi kami menanyakan ke beberapa penumpang, termasuk ke seluruh petugas sampai hari ini, ini tidak ada kejahatan yang terjadi," ujarnya.


© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.