Pakar Soroti Earthquake Drunk, Pusing Berkelanjutan Usai Gempa Thailand-Myanmar
GH News March 30, 2025 12:04 PM

Pejabat kesehatan di Thailand mengingatkan warga untuk mewaspadai gejala 'Earthquake Drunk'. Fenomena ini kerap muncul usai gempa besar.

Varoth Chotpitayasunondh, juru bicara departemen kesehatan mental Thailand menjelaskan, gempa besar yang baru-baru ini terjadi di Myanmar dan Thailand memicu reaksi kuat. Anxiety atau kegelisahan adalah respons normal saat bencana, tapi ia mengingatkan pentingnya memonitor perubahan stres dan emosional yang persisten.

"Masing-masing perlu menilai perasaan, pikiran, dan perubahan pada perilaku," pesannya, dikutip dari Nation Thailand, Minggu (30/3/2025).

"Mengidentifikasi rasa takut yang spesifik adalah krusial, karena bisa mengindikasikan kesulitan mengatur situasi, berpotensi memicu kondisi seperti post traumatic stress disorder," jelasnya.

Secara khusus, ia menyoroti fenomena Earthquake Drunk atau Post-Earthquake Dizziness Syndrome (PEDS). Kondisi ini dapat memicu pusing yang persisten atau tidak hilang meski getaran gempa sudah mereda.

Untuk mengurangi pusing, Varoth menyarankan untuk istirahat, menghindari aktivitas fisik berlebihan, duduk, menjaga hidrasi, dan menghindari layar yang memantulkan bayangan. Jika tidak kunjung hilang, ia menyarankan untuk mencari pertolongan medis.

Dampak psikis gempa yang terjadi baru-baru ini juga menjadi sorotan otoritas kesehatan Thailand. Deputi manajer ThaiHealth, Pairoj Saonoi, menyarankan warga untuk mengikuti panduan mengatasi distres emosional yang dikeluarkan.

Dikutip dari Bangkok Post, Pairoj juga menyarankan untuk kembali menjalankan aktivitas sehari-hari untuk mempercepat pemulihan, serta mengikuti sumber berita yang terpercaya untuk mencegah kepanikan yang tidak perlu.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.