Berbagai makanan enak pasti terhidang saat lebaran. Masa iya sih, momen setahun sekali dilewatkan begitu saja cuma karena takut gemuk dan kolesterol naik?
Risiko kesehatan akibat kalap makan enak memang perlu diantisipasi. Namun tidak berarti harus menghindari sama sekali berbagai hidangan enak seperti opor dan ketupat.
"Siapa sih yang tidak mau selebrasi pada keadaan yang kemenangan yang mutlak pada waktu kita menyelesaikan (puasa) Ramadan? Ya semua kepingin," kata pakar metabolisme dari Mayapada Hospital, dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, FES, Kamis (20/3/2025).
"Tapi kita pasti akan ajarkan bagaimana caranya melakukan selebrasi dengan sehat," lanjutnya.
Bahkan pada pasien diabetes, dr Roy menegaskan tidak ada eksklusivitas terkait makanan. Apapun boleh dikonsumsi, yang penting harus dipastikan porsinya tidak berlebihan dan diimbangi dengan menu yang lebih sehat seperti buah dan sayuran.
"Mau makan kastengel? Silakan. Mau makan nastar? Ya silakan saja," kata dr Roy.
Selain itu, dr Roy membagikan cara sehat 'selebrasi' makan enak tanpa harus menghadapi risiko kesehatan. Setelah mengonsumsi makanan enak, dr Roy menjelaskan, tubuh punya waktu 3 jam untuk membakar energi dari karbohidrat dan lemak.
Saran dr Roy, ada baiknya menyempatkan diri melakukan exercise pada periode tersebut setiap kali makan enak. Tidak perlu olahraga berat, latihan yang dimaksud bisa dilakukan sembari jalan kaki sepulang acara makan-makan.
"Di depan rumah ada lapangan basket? Puterin dulu aja," saran dr Roy.