Sebagian Warga di Perbatasan Jember-Bondowoso Rayakan Lebaran Lebih Awal
GH News March 30, 2025 03:06 PM

TIMESINDONESIA, JEMBER – Sebagian warga yang tinggal di perbatasan Kabupaten Jember dan Bondowoso, khususnya jamaah Pondok Pesantren Mahfilud Dluror dan Ponpes Salafiyah Syafi'iyah di Desa Suger Kidul, merayakan Hari Raya Idul Fitri lebih awal, yakni pada Minggu, 30 Maret 2025.

Ratusan jamaah memadati masjid dalam kompleks pesantren untuk melaksanakan shalat Id, yang mendapatkan pengamanan dari Polsek Jelbuk karena lokasinya berada di jalur perbatasan yang cukup padat.

Lebaran Berdasarkan Sistem Khumasi

Pengurus Ponpes Salafiyah Syafi'iyah, Irwanto, menjelaskan bahwa penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah didasarkan pada metode hisab dan rukyat yang berbeda dari sistem yang digunakan oleh pemerintah maupun Muhammadiyah.

"Kami memang mulai berpuasa lebih awal, yakni pada 28 Februari 2025, berdasarkan kitab salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang telah diterapkan sejak tahun 1826 dengan sistem khumasi, sehingga genap kami berpuasa 30 hari," ujarnya.

Meski kerap merayakan Lebaran lebih awal dibanding ketetapan pemerintah, ia menegaskan bahwa jamaah tetap menghormati warga sekitar yang masih menjalankan puasa.

"Hampir setiap tahun memang ada perbedaan dalam penetapan awal puasa dan 1 Syawal, tetapi kami tetap menghargai saudara-saudara kami yang masih berpuasa," tuturnya.

Pengamanan dan Kerukunan Warga

Sebagian besar jamaah yang mengikuti shalat Id di pesantren ini berasal dari Jember dan Bondowoso, namun tidak ada paksaan bagi warga sekitar untuk mengikuti hasil ijtihad ponpes tersebut.

Kapolsek Jelbuk AKP Brisan Imanulla mengatakan bahwa pihaknya bersama tiga pilar keamanan telah melakukan pengamanan agar ibadah berlangsung dengan khusyuk.

"Alhamdulillah, shalat Id berlangsung lancar. Kami juga mengatur lalu lintas karena lokasi pesantren berada di jalur perbatasan yang cukup ramai kendaraan," katanya.

Masyarakat di Desa Suger Kidul sudah terbiasa dengan perbedaan dalam penetapan awal Ramadan dan Idul Fitri. Bagi mereka, perbedaan ini bukan menjadi penghalang untuk tetap hidup rukun dan saling menghormati.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.