5 Efek Buruk Konsumsi Makanan yang Mengandung Banyak Santan, Bisa Picu Alergi?
Siti M March 31, 2025 07:34 AM

Grid.ID - Makanan bersantan diketahui memang kerap disajikan dalam menu-menu lebaran. Beberapa yang paling populer yakni opor ayam dan rendang.

Santan sendiri memang kerap dimasukkan dalam berbagai jenis memasak makanan karena bisa meningkatkan cita rasa. Yakni rasa gurih dan juga aroma yang sedap.

Hanya saja, mengkonsumsi makanan yang mengandung santan secara berlebihan ternyata bisa berefek buruk untuk kesehatan tubuh lho.

Berikut adalah beberapa efek kebanyakan makan santan dilansir dari Kompas.com dan Tribunnews.com.

1. Risiko Alergi

Meskipun jarang, beberapa individu mungkin mengalami alergi terhadap santan. Gejala alergi dapat meliputi sakit perut, mual, muntah, diare, serta gatal atau iritasi pada mulut, tenggorokan, mata, atau kulit. Dalam kasus yang parah, dapat terjadi anafilaksis yang mengancam nyawa.

2. Peningkatan Berat Badan

Selain lemak jenuh, santan juga mengandung kalori yang tinggi. Mengonsumsi makanan bersantan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kelebihan kalori, yang jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, dapat berujung pada penambahan berat badan

3. Kandungan Lemak Jenuh yang Tinggi

Santan mengandung lemak jenuh dalam jumlah signifikan. Konsumsi lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah, yang berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya.

4. Gangguan Pencernaan

Santan memiliki kandungan serat yang tinggi. Jika tubuh tidak terbiasa, mengonsumsi makanan bersantan secara tiba-tiba dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung, sembelit, atau diare.

5. Perubahan Kandungan Nutrisi saat Pemanasan Berulang

Memanaskan makanan bersantan berulang kali dapat menyebabkan penurunan kandungan nutrisi, terutama vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin B. Selain itu, proses pemanasan dapat mengubah lemak menjadi lemak trans, yang diketahui dapat meningkatkan risiko peradangan dan masalah kardiovaskular.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.