TRIBUNNEWS.COM - Sugito, seorang penjual nasi goreng, menyerahkan diri kepada Satreskrim Polres Ponorogo setelah melakukan pembacokan terhadap mantan istrinya, Sutiyem, dan kakak iparnya, Nyomir.

Kejadian tersebut terjadi di Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

“Tadi malam pelaku menyerahkan diri ke kami (Satreskrim Polres Ponorogo). Sempat lari setelah membacok kedua korban,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Sabtu (29/3/2025).

Sugito, yang baru pulang dari perantauannya di Surabaya, berkunjung ke rumah mantan istrinya dengan maksud mengajak anaknya membeli pakaian Lebaran.

Namun, saat tiba di rumah, Sutiyem yang mengetahui keberadaan Sugito langsung mengusirnya.

Emosi Sugito memuncak setelah diusir, dan ia mengambil senjata tajam berupa celurit dari belakang rumah.

“Pelaku emosi, karena merasa masih suaminya. Padahal telah diputus cerai oleh hakim. Emosi kemudian pelaku ke belakang rumah dan mengambil senjata jatam berupa celurit,” urainya.

Ia kemudian melakukan pembacokan terhadap Sutiyem, yang mengalami luka parah di kepala dan lengan.

Nyomir, yang berusaha melerai, juga menjadi korban dengan luka di kepala, lengan, dan pinggang.

Setelah melakukan tindakan kekerasan tersebut, Sugito melarikan diri ke Ponorogo kota dan menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

"Saat ini pelaku sudah kami ambil keterangan," tambah AKP Rudy.

Sutiyem, yang baru pulang dari perantauan sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Kota Manado, kini dirawat di rumah sakit akibat luka-lukanya.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).