Pemudik asal Jombang Mengaku Jadi Korban Pembegalan, Lukai Diri Menggunakan Kawat
Eko Sutriyanto April 01, 2025 08:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Pria berinisial DNI (24) mengaku menjadi korban pembegalan saat melakukan perjalanan mudik, Sabtu (29/3/2025). 

Namun, setelah penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian, ternyata pengakuan DNI adalah kebohongan belaka.

DNI, yang berasal dari Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben, Jombang, sebelumnya melaporkan bahwa dirinya menjadi korban begal di Jalan Raya Bypass Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, saat dalam perjalanan pulang dari Malang menuju kampung halamannya.

Dalam laporan tersebut, DNI mengklaim telah kehilangan tas berisi uang sebesar Rp 8 juta dan ponsel miliknya yang dirampas oleh pelaku begal.

Namun, setelah menjalani pemeriksaan yang lebih lanjut, polisi menemukan kejanggalan dalam cerita DNI.

Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas, mengungkapkan bahwa penyelidikan menunjukkan luka-luka yang diderita oleh DNI ternyata bukan akibat pembacokan oleh para pelaku begal, melainkan luka yang dibuatnya sendiri.

"Luka-luka yang ada di tubuh DNI ternyata bukan akibat pembacokan, melainkan luka yang ia buat sendiri menggunakan kawat. Di bagian kausnya juga terdapat sobekan kecil tanpa bekas darah.

Bahkan, luka di bagian kaki yang ia klaim sebagai akibat bacokan juga sengaja dibuat olehnya untuk memperkuat ceritanya," ungkap Kompol Yogas.

Alasan Dibalik Kebohongan

Setelah terungkap bahwa laporan DNI adalah palsu, pria tersebut akhirnya mengaku bahwa alasan di balik kebohongannya adalah rasa malu.

DNI mengungkapkan bahwa ia merasa terhina karena tidak membawa uang saat mudik Lebaran, sehingga ia merasa terpaksa membuat cerita palsu tentang begal untuk menutupi kesalahannya.

"Saya membuat laporan palsu bahwa saya dibegal di Bypass Mojoagung, tapi itu tidak benar. Saya tidak kehilangan apapun.

Semua ini saya lakukan hanya untuk menutupi rasa malu karena tidak membawa uang saat mudik dan merasa bersalah kepada keluarga," ujar DNI dalam pengakuannya.

Penyelidikan yang dilakukan oleh Polsek Mojoagung dan tim Resmob Polres Jombang akhirnya mengungkapkan bahwa uang yang seharusnya digunakan DNI untuk mudik telah habis sebelum waktunya. 

Malu karena tidak bisa memberikan uang kepada keluarganya, DNI pun memilih untuk berbohong demi menyembunyikan kenyataan tersebut.

Kompol Yogas menambahkan, kejadian ini adalah tindakan pribadi yang tidak ada kaitannya dengan begal di daerah ini.

Insiden ini menambah panjang daftar kecelakaan dan kebohongan seputar mudik Lebaran, yang sering kali melibatkan perasaan malu dan tekanan sosial.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.