BNPB Minta Masyarakat Waspada Potensi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem Usai Lebaran
kumparanNEWS April 01, 2025 10:00 AM
Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah hingga NTB. Hujan deras yang berlangsung sejak Jumat (28/3) hingga beberapa hari setelahnya menyebabkan banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan banjir terjadi di Ngawi, Kebumen, hingga Bima. Banjir mulai berangsur surut per Minggu (30/3) kondisi banjir di wilayah tersebut berangsur surut.
Meski begitu, Abdul Muhari tetap meminta masyarakat waspada dengan potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang dapat terjadi usai Lebaran.
"Meskipun kondisi di beberapa wilayah mulai berangsur pulih, BNPB tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana lanjutan yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (31/3).
"Selain itu, masyarakat diminta untuk segera melaporkan kejadian bencana kepada pihak berwenang guna mempercepat upaya penanganan dan bantuan," tambahnya.
Adapun data banjir yang terjadi di tiga wilayah tersebut sebagai berikut:

Kabupaten Ngawi, Jawa Timur

Kondisi banjir di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (29/3/2025). Foto: Dok. BPBD Kab Ngawi
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi banjir di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (29/3/2025). Foto: Dok. BPBD Kab Ngawi
Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Bengawan Madiun sejak Jumat (28/3) menyebabkan banjir di sejumlah desa. Air mulai meluap pada pukul 04.50 WIB, menggenangi jalan-jalan di beberapa kecamatan, terutama di bantaran Bengawan Madiun. Sebanyak lima kecamatan dengan total 15 desa terdampak oleh bencana ini.
Banjir melanda Kecamatan Kwadungan (Desa Simo, Sumengko, Purwosari, Tirak, Dinden, Warukkalong, dan Kendung), Kecamatan Pangkur (Desa Waruk Tengah, Pleset, Gandri, dan Ngompro), Kecamatan Ngawi (Desa Mangunharjo), Kecamatan Padas (Desa Bendo dan Banjaransari), serta Kecamatan Geneng (Desa Kersikan).
Sebanyak 764 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat bencana ini, dengan rincian tertinggi di Desa Sumengko sebanyak 330 KK. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerugian materiil berupa 764 unit rumah terdampak dan sekitar 93 hektare sawah terendam dengan tinggi muka air (TMA) berkisar 20 cm hingga 40 cm.
Per Minggu (30/3), kondisi air mulai surut. Namun, beberapa wilayah seperti jalan raya di Desa Dinden dan Desa Kendung masih tergenang akibat permukaan tanah yang rendah serta drainase yang kurang lancar. Saat ini, tinggi muka air di daerah tersebut tercatat antara 10 hingga 15 cm.
Bencana ini masih berada dalam status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi yang berlaku sejak 1 Desember 2024 hingga 31 Mei 2025. Pemerintah bersama berbagai pihak terus berupaya melakukan pemulihan dan membantu masyarakat yang terdampak.

Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah,

Peristiwa banjir melanda Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (29/3/2025). Foto: Dok. BPBD Kab. Kebumen
zoom-in-whitePerbesar
Peristiwa banjir melanda Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (29/3/2025). Foto: Dok. BPBD Kab. Kebumen
Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Jumat (27/3) sejak pukul 12.30 WIB hingga 24.00 WIB menyebabkan banjir di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Delapan kecamatan dengan total 17 desa dan 4 kelurahan terdampak akibat luapan air dan rusaknya beberapa tanggul.
Banjir melanda Kecamatan Kebumen (Desa Sumberadi, Jatisari, Roworejo, Tanahsari, Kel. Kebumen), Kecamatan Sruweng (Desa Karangjambu, Tanggeran, Kejawang), Kecamatan Karanganyar (Kelurahan Plarangan, Kelurahan Panjatan, Desa Candi, Desa Karangkemiri), Kecamatan Alian (Desa Seliling, Krakal, Bojongsari, Surotrunan, Kambangsari), Kecamatan Adimulyo (Desa Arjosari), Kecamatan Padureso (Desa Merden), Kecamatan Rowokele (Desa Pringtutul), serta Kecamatan Gombong (Kelurahan Gombong).
Sebanyak 1.762 Kepala Keluarga (KK) atau 5.826 jiwa terdampak akibat bencana ini, dengan 171 KK atau 244 jiwa harus mengungsi ke Gedung Serbaguna Desa Arjosari serta rumah saudara di Kelurahan Panjatan. Kerugian materiil meliputi 1.762 unit rumah terdampak, 6 tanggul jebol, serta tinggi muka air (TMA) berkisar antara 30 hingga 100 cm.

Bima, NTB

Hujan deras yang terjadi pada Sabtu (29/3) pukul 15.32 WITA hingga 17.00 WITA menyebabkan banjir di Kabupaten Bima, NTB.
Banjir melanda Kecamatan Monta (Desa Simpasai), Kecamatan Woha (Desa Pandai), dan Kecamatan Lambu (Desa Rato, Desa Kaleo, dan Desa Montabaru). Sebanyak 650 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan rincian terbanyak di Desa Sumi yang mencapai 394 KK. Selain itu, 650 unit rumah terdampak, serta beberapa akses jalan provinsi dan nasional juga mengalami gangguan.
Pada Minggu (30/3) banjir di Desa Simpasai dan Desa Pandai mulai surut dengan tinggi muka air (TMA) sekitar 20–50 cm. Di Desa Rato dan Desa Sumi, air sudah sepenuhnya surut, dan warga melakukan pembersihan tanpa perlu mengungsi. Hal serupa terjadi di Desa Kaleo dan Desa Monta Baru, warga kini berupaya menyelamatkan sisa panen bawang.
Pasca-banjir, pemerintah setempat mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar tetap terpenuhi. Upaya pemulihan terus dilakukan agar kondisi segera kembali normal.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.