WFA Diklaim Sukses Atur Arus Mudik 2025, Perjalanan Penumpang KAI Lebih Merata
kumparanBISNIS April 01, 2025 10:20 AM
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyebutkan kelancaran arus mudik Lebaran 2025 karena kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah sejak 24 Maret 2025 lalu.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, kebijakan ini memungkinkan pergerakan penumpang lebih merata, sehingga kepadatan tak hanya terpusat pada tanggal-tanggal tertentu.
Hingga 31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 3.538.738 tiket telah terjual atau 77 persen dari total kapasitas yang disediakan. Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang terjual mencapai 3.130.477 tiket dengan tingkat okupansi 91 persen, sedangkan KA Lokal terjual 408.261 tiket atau 36 persen dari kapasitas yang tersedia.
“Berdasarkan data kumulatif pada 21–31 Maret 2025 pukul 14:00 WIB, sebanyak 2.015.447 pelanggan telah menggunakan layanan kereta api, meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencatat 1.873.254 pelanggan,” kata Anne dalam keterangannya, Selasa (1/4).
Dia menunjukkan, puncak awal pergerakan penumpang terjadi pada 23 Maret 2025 atau sehari sebelum WFA dimulai, dengan 183.123 penumpang. Kemudian, jumlah penumpang tetap stabil tanpa lonjakan ekstrem, yang menurutnya kebijakan ini efektif dalam arti mampu mendistribusikan perjalanan lebih merata.
Kereta api Cikuray memasuki Stasiun Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/5/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kereta api Cikuray memasuki Stasiun Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/5/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
“Adapun secara keseluruhan kepadatan pemudik masa angkutan Lebaran tertinggi terjadi pada H-3 hingga H-1 Lebaran, dengan data pada 27 Maret 2025 (H-4): 202.202 penumpang, 28 Maret 2025 (H-3): 215.564 penumpang, dan 29 Maret 2025 (H-2): 214.151 penumpang,” jelas Anne.
Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kepadatan ini lebih terkelola sebab tidak terjadi lonjakan mendadak di hari tertentu. Ini menunjukkan kebijakan WFA berkontribusi pada pemerataan arus mudik dengan kereta api.
“Seiring dengan diberlakukannya kebijakan WFA, pergerakan mudik menjadi lebih terdistribusi. Pemudik dapat memilih waktu perjalanan yang lebih fleksibel, sehingga kepadatan tidak hanya terjadi di satu atau dua hari tertentu,” terangnya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya KAI dalam menghadirkan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan efisien bagi masyarakat. KAI akan terus berinovasi dalam menghadapi musim mudik mendatang dengan berbagai strategi, termasuk optimalisasi jadwal perjalanan dan peningkatan layanan bagi pelanggan.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.