Kemenkes Thailand Belum Izinkan 6 RS Beroperasi, Dinilai Beresiko Tinggi bila Gempa Susulan Terjadi
Suci BangunDS April 01, 2025 10:32 AM

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Thailand masih enggan memberikan izin operasional terhadap 6 rumah sakit yang ditutup semenjak gempa besar terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 lalu.

Hal ini disebabkan masih tingginya resiko dari 6 bangunan rumah sakit tersebut, apabila gempa susulan terjadi.

Kebijakan tersebut, disampaikan oleh Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsuthin, dalam jumpa pers pada Senin (31/3/2025).

Dikutip dari Thairath, Somsak mengungkapkan, evaluasi pascagempa menunjukkan bahwa beberapa bangunan di area 6 rumah sakit yang ditutup dikategorikan beresiko tinggi.

Adapun 6 rumah sakit yang dimaksud tersebut adalah:

  1. Rumah Sakit Thepparat Wetchachanukul, Provinsi Chiang Mai
  2. Rumah Sakit Phran Kratai, Provinsi Kamphaeng Phet
  3. Rumah Sakit Bang Mun Nak, Provinsi Phichit
  4. Rumah Sakit Wiset Chai Chan, Provinsi Ang Thong.
  5. Rumah Sakit Samut Sakhon
  6. Rumah Sakit Phra Yuen, Provinsi Khon Kaen

Sementara itu Kementerian Kesehatan Thailand masih mengevaluasi kelayakan operasional di 2 rumah sakit di Bangkok yang juga terdampak yakni:

  1. Rumah Sakit Lerdsi
    Ditemukan kerusakan yang tidak memengaruhi struktur, kecuali bagian yang terhubung ke Gedung Kanchanaphisek yang masih tidak dapat digunakan.
  2. Rumah Sakit Rajavithi, Gedung Nawamintharathiraj
    Ditemukan kerusakan yang berpotensi memengaruhi struktur bangunan, sehingga gedung tidak digunakan dan 133 pasien dipindahkan ke rumah sakit terdekat. 

Ia menegaskan, pemeriksaan detail harus dilakukan secara mendalam sebelum layanan dibuka untuk publik. 

Guna mewujudkan hal tersebut, Somsak memerintahkan Pusat Operasi Darurat Medis untuk memantau terus situasi di 6 rumah sakit tersebut secara ketat dan mengirim tim untuk memantau bangunan serta mengevakuasi orang.

Pada jumpa pers tersebut, Somsak juga berbicara mengenai kasus evakuasi warga dari beberapa gedung bertingkat di Bangkok.

Ia menekankan bahwa keselamatan harus menjadi pertimbangan utama dalam proses evakuasi.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand telah memberikan panduan evakuasi aman yang harus diikuti masyarakat. 

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk mematuhinya secara ketat dan tidak terlalu khawatir karena dapat memicu stres dan gangguan kesehatan.

Masyarakat diminta mengutamakan informasi dari lembaga pemerintah agar tidak mengalami masalah kesehatan mental.

Jika ada yang merasa cemas atau mengalami gejala tidak biasa, mereka dapat menghubungi layanan hotline kesehatan mental yang beroperasi 24 jam nonstop di nomor 1323.

Di jumpa pers tersebut, Somsak juga menekankan agar pusat operasi darurat medis dan kesehatan publik ikut memantau gedung bertingkat mana saja yang perlu dievaluasi jika skenario gempa kembali terjadi.

Somsak pun meminta tim medis darurat untuk mengevaluasi jalur evakuasi semua gedung bertingkat tersebut guna mempersiapkan bantuan darurat bagi warga jika terjadi insiden

Hal ini termasuk membantu menilai gejala mereka yang mungkin sakit atau terluka selama evakuasi.

Somsak juga mengaku, pelayanan unit layanan Kementerian Kesehatan Masyarakat terus digalakkan di sejumlah tempat yang terdampak gempa.

(Bobby)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.