Meledak! Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 150 Ribu/Kg
GH News April 01, 2025 11:04 AM

Harga cabai hingga awal Lebaran terpantau masih terus merangkak naik di pasar, salah satunya di Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Terpantau, harga cabai rawit merah yang punya harga paling fantastis dibandingkan dengan cabai lainnya.

Menurut pantauan detikcom di Pasar Rumput, Selasa (1/4/25), harga cabai keriting merah per kilogramnya dipatok seharga Rp 100 ribu. Sementara harga cabai rawit merah lebih mahal lagi, dengan harga Rp 150 ribu per kilogramnya.

"Kalau cabai keriting hijau Rp 70 ribu per kilo, cabai rawit hijau Rp 80 ribu per kilo, dan cabai rawit putih Rp 60 ribu per kilo," ujar Fitri, salah satu pedagang sayur-mayur di lokasi.

Fitri bilang, harga cenderung tinggi karena kondisi pasar induk di momen Lebaran tidak banyak yang berjualan. Sehingga, Fitri mengakui bahwa stok cabai cenderung sulit didapat. Itulah yang menyebabkan harga melonjak naik, kata Fitri.

"Stoknya sampai sekarang tidak banyak, karena justru di induk tidak banyak. Jadi, harganya mahal. Tergantung dari pasar induknya, biasanya sampai tiga hari ke depan itu barang masih susah. Mungkin bisa komplit lagi seminggu setelah Lebaran, dan harga juga biasanya mulai turun. Biasanya kalau lagi tidak momen Lebaran, cabai keriting merah itu cuma Rp 30 ribu per kilogram, cabai rawit merah ada yang Rp 40 ribu-Rp 50 ribu," katanya merinci.

Rupanya, segelintir harga sayuran juga terpantau naik. Beberapa di antaranya adalah kentang dan daun seledri. Per kilogram kentang jadi seharga Rp 25 ribu, dan daun seledri juga naik jadi Rp 60 ribu per kilogramnya.

"Harga sayur yang naik juga ada, kentang jadi Rp 25 ribu per kilogramnya. Tetapi memang yang cenderung naik harganya itu cabai dan bawang-bawangan. Kalau sayur sawi, daun bawang itu masih aman. Seledri nih yang agak naik, jadi Rp 60 ribu per kilogram," tutupnya.

Menurut catatan detikcom, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, bilang penyebab mahalnya harga cabai meski sudah Idul Fitri, salah satunya karena faktor cuaca.

"Itu karena faktor cuaca ya. Tapi itu kita koordinasiikan dengan Bapanas (Badan Pangan Nasional). Karena itu salah satu prioritas yang dipantau oleh Bapanas, semoga bisa terkendali ke depannya," kata Dyah Roro saat ditemui wartawan di rumah dinas Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Senin (31/3/2025).

Menurutnya cuaca merupakan salah satu faktor di luar kontrol manusia. Sehingga ia sendiri tidak bisa memastikan kapan cuaca akan membaik atau memburuk. Namun yang pasti pihaknya akan terus memonitor kondisi harga pangan yang satu ini.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.